TNI bersama Polri bakal memperketat patroli bersama. Hal ini buntut aksi penembakan di kafe yang berada di Cengkareng, Jakarta Barat.
Penembakan itu dilakukan oleh anggota Polri yakni Bripka CS. Dan salah satu korbannya diketahui merupakan seorang anggota TNI AD.
"Pesan Pangdam Jaya bahwa ke depan mungkin akan lebih diperketat patroli bersama Garnisun dan PMJ,untuk mengurangi tindakan yang merugikan nama institusi AD pada khususnya," tutur Kapendam Jaya Letko Arh Herwin BS di Polda Metro Jaya, Kamis (25/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, seluruh prajurit TNI AD diimbau untuk tidak terprovokasi dengan dinamika yang ada di lapangan berkaitan dengan insiden penembakan ini.
"Mungkin ini yang kami sampaikan kepada rekan-rekan baik prajurit di lapangan agar tidak terjadi dinamika yang terprovokasi. Kita tetap mengharapkan sinergitas antara TNI-Polri," tutur Herwin.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman memerintahkan Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya) untuk mengawal proses hukum terhadap Bripka CS terkait penembakan di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat.
"Pangdam Jaya sudah memerintahkan Pomdam Jaya untuk mengawal pemeriksaan dan penyelidikan Polda agar masalah ini diselesaikan secara hukum yang berkeadilan," ucap Herwin.
Dalam kasus penembakan ini, Bripka CS ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat Pasal 338 KUHP.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran meminta maaf kepada TNI AD atas peristiwa penembakan yang mengakibatkan seorang prajurit meninggal.
"Sebagai Kapolda Metro Jaya atasan tersangka, saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, kepada keluarga korban dan kepada TNI AD," katanya dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Kamis (25/2).