Menkes Sebut Kasus Covid Melandai Bukan karena Testing Turun
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan penurunan sebaran kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia dalam sepekan terakhir bukan karena jumlah pemeriksaan yang juga ikut turun.
Budi menyebut penurunan kasus itu terjadi karena Indonesia baru saja melewati libur panjang. Ia juga mengatakan tren penurunan kasus covid-19 serupa juga terjadi secara global.
"Jadi ini bukan hanya karena testing turun, Bed Occupancy Rate (BOR) RS turun itu tidak ada hubungan dengan testing. Jadi memang sekarang siklus turun, bukan masalah testing atau tidak testing, BOR RS tidak ada hubungan ya dengan testing atau tidak testing," kata Budi dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Selasa (2/3).
Budi menjelaskan tren penurunan kasus di Indonesia itu juga dipengaruhi oleh pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali dari yang biasa hingga mikro, yang sudah berjalan dalam beberapa babak.
Menkes mengatakan berdasarkan penelitian dan pengalaman, setiap libur panjang rata-rata menghasilkan peningkatan kasus sebanyak 30-40 persen. Oleh sebab itu, pemerintah, kata Budi, sudah menyiasati liburan panjang natal dan tahun baru dengan menjalankan PPKM yang masih berlaku hingga kini.
"Pergerakan dibatasi, PPKM digerakkan semua, dan orang menahan mobilitas, maka kasus turun," jelasnya.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu pun meminta masyarakat agar berkolaborasi dengan pemerintah dalam mematuhi serangkaian aturan dan protokol kesehatan yang ditetapkan. Adapun protokol kesehatan yang dimaksud adalah 3M, yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Tolong jangan hanya saat kasus tinggi kita jalankan protokol kesehatan, pada saat rendah pun tolong disiplin 3M," pesan Budi.
Sementara itu, berdasarkan data harian yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 terlihat sebaran kasus virus corona di Indonesia masih fluktuatif. Besaran jumlah kasus yang ditemukan setiap harinya terlihat rata-rata berpengaruh terhadap jumlah pemeriksaan yang diperoleh.
Seperti yang terlihat pada periode 25-28 Februari. Tercatat pada 25 Februari jumlah kasus 8.493, kemudian 26 Februari turun menjadi 8.232 kasus, 27 Februari turun menjadi 6.208 kasus, dan 28 Februari turun menjadi 5.560 kasus.
Sedangkan bila dilihat hasil pemeriksaan secara berurutan pada 25-28 Februari terlihat sebagaimana berikut, 25 Februari 50.019 orang yang diperiksa, 26 Februari 39.766 orang, 27 Februari 31.394 orang, dan 28 Februari 21.219 orang.
(khr/ain)