Polri Belum Bisa Pastikan Ali Kalora Tewas Usai Baku Tembak

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Mar 2021 06:22 WIB
Polisi menyatakan dari catatan buronan yang tewas usai baku tembak, belum ada nama Ali Kalora. Dua nama yang bisa dipastikan hanya Alfin dan Khairul.
Sejumlah pengendara mobil melintas di depan baliho Daftar Pencarian orang (DPO) anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (23/12/2020). (Foto: ANTARAFOTO/BASRI MARZUKI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian Indonesia belum dapat memastikan kematian pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora setelah baku tembak dengan aparat gabungan TNI-Polri di wilayah Poso, Sulawesi Tengah dalam beberapa hari terakhir.

"Saat ini belum muncul nama Ali Kalora apalagi sampai tewas tertembak di Poso," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, Rusdi memastikan bahwa baku tembak yang terjadi beberapa hari yang lalu memang melibatkan kelompok teroris MIT di bawah pimpinan Ali Kalora.

Dia pun menjamin bahwa polisi bakal menyampaikan informasi lebih lanjut mengenai perkembangan pengejaran komplotan tersebut.

"Belum ada konfirmasi masalah itu ya. Memang yang berkegiatan di sana jelas kelompok Ali Kalora, tapi khusus menyangkut Ali Kalora sendiri kami belum dapat konfirmasi," kata dia.

Diketahui, dalam pekan ini setidaknya terjadi dua kali baku tembak antara aparat anggota Satgas dengan anggota MIT. Yakni, pada Senin (1/3) dan Rabu (3/3) lalu.

Ali Kalora pun diduga kuat ikut terkena tembakan dalam kejadian itu. Hanya saja, kepolisian baru dapat memastikan dua orang buronan teroris MIT yang tewas, yakni atas nama Alfin dan Khairul alias Irul.

Saat ini, masih tersisa 9 orang kelompok MIT Poso yang berkeliaran. Menurut catatan kepolisian, mereka masih memiliki senjata api laras panjang dan pendek. Kemudian, terdapat juga bahan peledak yang biasa akan digunakan untuk menyerang TNI-Polri.

(mjo/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER