Jakarta, CNN Indonesia --
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Papua menolak hasil keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara yang menunjuk Moeldoko sebagai ketua umum. Demokrat Papua menyatakan kesetiannya untuk mendukung penuh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketum Demokrat.
"Semua pengurus DPD Demokrat Papua dan kader partai solid mendukung penuh kepemimpinan Ketua Umum DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan menyatakan siap berperang melawan orang yang merongrong wibawa partai," kata Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua Ricky Ham Pagawak di Jayapura, Papua, Sabtu (6/3) seperti dilansir dari Antara.
Sekretaris umum Demokrat Papua Boy Markus Dawir turut mendamping saat memberikan keterangan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ricky menyebut pelaksanaan KLB Partai Demokrat di Deli Serdang tidak diwakili satupun perwakilan Demokrat Papua maupun pengurus 29 DPC Kabupaten/Kota yang ada di Bumi Cenderawasih.
Ia mengakui Demokrat Papua solid dan loyalitas mendukung penuh pengurus yang sah dipimpin Ketua DPP AHY.
"Kami pastikan semua jajaran pengurus Demokrat Papua tetap bersama AHY sesuai hasil kongres luar biasa Demokrat 2020 yang sah sesuai AD/ART partai," katanya..
Sementara itu, Sekretaris umum Demokrat Papua Boy Markus Dawir menegaskan, jika ada pihak pengurus yang hadir mengatasnamakan pengurus DPD Demokrat Papua hadir di arena kongres ilegal bukan pengurus resmi.
 Moeldoko hadir di lokasi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Berdasarkan hasil KLB, Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025. ANTARA FOTO/Endi Ahmad |
"Saya tegaskan DPD Demokrat Papua tetap satu mendukung kepemimpinan AHY yang dipilih secara sah dan sesuai AD/ART,"tegas Boy Dawir.
Selepas pernyataan sikap dukungan terhadap kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Demokrat AHY dilakukan deklarasi pernyataan perang melawan pendukung kongres luar biasa Demokrat oleh kader dan simpatisan partai berlambang mercy di wilayah Papua.
Penolakan juga datang dari Jawa Timur. Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Demokrat Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, dengan tegas menyatakan menolak hasil kongres luar biasa (KLB) yang menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum Demokrat.
Emil bahkan mengatakan kegiatan yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara itu, tak pantas disebut sebagai KLB. Lantaran dilaksanakan secara ilegal serta tidak memenuhi syarat, sebab tak dihadiri oleh para pemegang suara sah yakni pengurus DPC-DPD se-Indonesia.
"Enggak bisa disebut KLB ya kegiatan di Deli Serdang tersebut. Pemegang suara sahnya nggak ada yang mendukung kok, dari Jatim juga. Kami menolak," kata Emil, saat dikonfirmasi, Jumat, (5/3).
Wakil Gubernur Jatim itu memastikan, soliditas pengurus dan kader partai Demokrat di Jatim sangat kuat, sehingga dapat dipastikan, pemilik suara sah di Jatim tidak ada yang tergiur dengan ajakan KLB ilegal dan inkonstitusional.
"Alhamdulillah, seluruh pengurus inti semuanya solid. Tidak ada yang mendukung KLB, semua mendukung kepemimpinan yang sah oleh Ketua Umum AHY (Agus Harimurti Yudhoyono)," ucapnya.
Emil optimistis, kegiatan di Deli Serdang yang dibungkus KLB tersebut tidak akan menggoyahkan militansi serta loyalitas para kader. Sebab, hampir seluruh DPD dan DPC Demokrat se-Indonesia mengakui kepemimpinan AHY.
 Plt Ketua DPD Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak. (CNN Indonesia/Farid) |
"Kami juga memantau DPD seluruh Indonesia, menurut saya hampir keseluruhan solid mendukung kepemimpinan yang sah saat ini oleh mas AHY," ucapnya.
Sementara, Ketua Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPD partai Demokrat Jatim, Fatkhul Hadi, mengajak seluruh kader partai Demokrat di Jatim untuk tetap tenang dan menunggu arahan serta instruksi lebih lanjut dari DPP.
"Prinsipnya kami memang tidak pernah mengakui kegiatan yang diklaim KLB. Yang terpenting, kita harus saling menjaga, tetap solid," katanya.
Soal konsolidasi pasca adanya KLB, Fakhul hadi mengamini hal tersebut. Menurut dia, ada atau tidaknya isu KLB, konsolidai kader dan pengurus Demokrat Jatim tetap akan berjalan dengan baik.
Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara sendiri diinisiasi oleh sejumlah kader yang telah dipecat Partai Demokrat. Mereka ingin melengserkan AHY dari ketua umum partai.
Dalam forum KLB, selaku pimpinan sidang, salah satu kader yang dipecat, Jhoni Allen Marbun lalu mencabut surat pemecatan tersebut. Forum KLB kemudian menetapkan Moeldoko menjadi ketua umum dan Marzuki Alie menjadi Ketua Dewan Pembina.