Bulog Diminta Maksimalkan Penyerapan Gabah Petani di Jateng

Advertorial | CNN Indonesia
Minggu, 07 Mar 2021 00:00 WIB
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Suryo Banendro meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan penyerapan padi
Foto: dok. detikcom
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Suryo Banendro meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan penyerapan padi secara maksimal. Ini perlu dilakukan mengingat hasil panen di wilayahnya sudah memasuki masa proses penggilingan. Menurut Suryo, produktivitas di Jateng sangat bagus sehingga hampir di semua desa memiliki sentra beras yang melimpah.

"Kehadiran negara melalui Bulog sangat penting. Sebab temen-temen dari penggilingan bergerak terus, walaupun mereka ada keterbatasan karena beras ada di mana-mana," ujar Suryo dalam keterangan tertulis.

Di luar itu, Suryo bersyukur karena pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat dengan memberi bantuan alat pemanen dan mesin pengering dryer berkapasitas 10 ton. Dengan bantuan tersebut, Suryo berharap semua penyuluh terus melakukan pendampingan.

"Memang upaya ini belum semuanya terjangkau, tapi paling tidak upaya ini mampu mengantisipasi harga turun di saat musim hujan karena kadar air yang sangat tinggi," katanya.

Suryo mengatakan Provinsi Jawa Tengah merupakan sentra produksi padi yang memiliki kontribusi besar terhadap cadangan pangan nasional. Wilayah ini merupakan salah satu provinsi yang dikelilingi dengan areal tanaman pangan.

"Makanya kita tidak ingin kalau ke depannya terjadi serangan hama atau gagal panen. Artinya semua upaya pencegahan harus kita lakukan. Apalagi Jawa Tengah merupakan daerah sentra yang mesti kita amankan," katanya.

Sejauh ini, Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan kebijakan perbenihan unggul. Semua areal tanam menggunakan benih yang terlegalisir sertifikat. Dengan demikian, produktivitas tanaman pangan selalu meningkat bahkan melebihi target.

"Di Jawa Tengah semuanya sudah menanam varietas unggul bersertifikat yang mana hal itu merupakan brader kita. Makanya pengawalannya juga lebih penting untuk memastikan budi daya dan pengendaliannya lebih bagus lagi," katanya.

Terpisah, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri Anang Widodo mengatakan saat ini wilayah Jawa Timur hampir merata memasuki masa panen raya. Di Kediri, panen raya berlangsung dengan sangat baik. Jawa Timur merata masuk panen raya," tutupnya.

Berdasarkan catatan BPS, produksi beras pada tahun ini diperkirakan meningkat tinggi yakni sebesar 4,86 juta hektare atau naik sebesar 26,56% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan terjadi karena panen raya di awal tahun, terutama di sejumlah daerah terus menunjukkan tren positif.

Adapun pergerakan produksi beras tahun 2020 mencapai 54,65 juta ton. Angka ini masih lebih tinggi ketimbang angka tahun 2019 yang hanya mencapai 54,60 juta ton. Adapun total luasan panen pada tahun 2020 mencapai 10,66 juta hektare dengan total produksi padi mencapai 54,65 juta ton (gabah kering giling).

Perlu diketahui, berdasarkan laporan total stok beras Bulog pertanggal 3 Maret 2021 mencapai 870.421 ton. Dari angka tersebut, rata-rata harga gabah kering panen di tingkat petani per tanggal 4 Maret 2021 mencapai Rp 4.464 per kilogram atau turun 0,29% dari hari sebelumnya.

Sedangkan harga gabah kering giling mengalami kenaikan sebesar 0,96% atau Rp 5,479. Adapun harga beras medium di tingkat penggilingan mencapai Rp 9.153 per kilogram atau naik sebesar 0,39% dari hari sebelumnya.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER