PPI Dunia Minta Jokowi Vaksinasi Pelajar di Luar Negeri
Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia) mengirimkan surat untuk Presiden Joko Widodo yang meminta vaksinasi Covid-19 bagi para pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri.
Dalam surat tertanggal 3 Maret itu, Koordinator PPI Dunia Choirul Anam menyatakan, kesehatan mahasiswa perlu mendapat perhatian karena merupakan aset bangsa di masa depan.
"Kami juga mengharapkan dukungan Bapak Presiden agar seluruh mahasiswa Indonesia yang sedang studi di luar negeri di seluruh dunia mendapatkan program vaksinasi dari pemerintah setempat melalui komunikasi dan diplomasi yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri dan KBRI setempat," tulis Choirul dikutip Minggu (7/3).
Choirul juga meminta agar mahasiswa luar negeri yang saat ini sedang berada di Indonesia juga mendapatkan vaksin di tanah air.
"Kami mengharapkan bantuan dan perhatian Bapak Presiden dalam pemberian vaksin kepada mahasiswa Indonesia luar negeri yang saat ini sedang berada di Indonesia agar membantu mempermudah mahasiswa untuk melanjutkan studinya ketika nanti harus kembali ke negeri asalnya," tulis Choirul.
Choirul menyatakan PPI dunia siap membantu memfasilitasi pelajar Indonesia luar negeri yang saat ini berada di Indonesia.
PPD Dunia adalah organisasi pelajar Indonesia terbesar di luar negeri yang tersebar di 60 negara di seluruh dunia dengan lebih dari 75 ribu anggota.
Saat ini, pemerintah Indonesia sudah menjalani vaksinasi Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat sesuai skala prioritas. Vaksin saat ini diberikan untuk tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik. Vaksinasi untuk mahasiswa dan dosen rencananya akan berlangsung pada Maret hingga Juni mendatang.
Diketahui, saat ini tengah disiapkan surat keputusan bersama (SKB) antar menteri terkait vaksinasi untuk mahasiswa, dosen, tenaga pendidik, dan pegawai kementerian.
"Sesuai dengan arahan Pak Presiden, Mas Menteri menyiapkan PTM (pembelajaran tatap muka) bulan Juli dengan tetap mematuhi dengan Ketat 5M," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani, Sabtu (6/3).
(ptj/psp)