TNI-Polri Usut Insiden Peluru Nyasar saat Aksi Massa Mimika
Tim gabungan internal dibentuk oleh TNI/Polri guna menyelidiki insiden peluru nyasar yang mengenai seorang warga Mimika, Andres Bewarmbo saat aparat membubarkan massa yang berkumpul di wilayah Kampung Pomako, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua pada Minggu (7/3).
Andres yang jadi korban peluru nyasar, langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
"Ada tim gabungan dari Propam (Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri dan POM (Polisi Militer) TNI untuk menyelidiki hal tersebut," kata Kapolres Mimika Papua AKBP IGG Era Adhinata saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (9/3).
Hingga saat ini, kata dia, pihaknya belum mengetahui siapa yang menembakkan peluru itu. Pasalnya, ada aparat polisi dan TNI saat pembubaran massa itu.
Dalam keterangan sebelumnya, kepolisian mengklaim bahwa petugas melontarkan tembakan peringatan ke udara lantaran warga sekitar melakukan tindakan anarkis dengan melempari aparat dengan batu. Saat itu pun terdapat warga yang membawa panah.
"Masih dilakukan penyelidikan gabungan antara TNI dan Polri," kata dia.
"Nanti hasilnya akan diklarifikasi oleh tim gabungan tersebut," tambahnya.
Konsentrasi massa di Kampung Pomako, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua, pada Minggu lalu dipicu penganiayaan terhadap seorang pengendara mobil yang mabuk, Soter Moperteyau. Soter dikeroyok oleh lima orang sopir.
Peristiwa itu menyulut reaksi masyarakat sekitar. Mereka mengejar lima orang yang mengadang pengendara mabuk itu. Hingga malam hari, negosiasi masih berlanjut. Pasalnya, warga sekitar menolak membubarkan diri dan tetap bersikeras agar polisi melakukan pengejaran terhadap lima orang sopir itu.
Saat aksi lempar batu, terdapat dua anggota TNI yang mengalami luka di bagian kepala dan mulut. Serta, satu anggota Polsek Mimika Timur turut terkena lemparan batu di bagian punggung.
Aparat lantas mengeluarkan tembakan peringatan. Menurutnya, kondisi saat itu pun terdapat warga yang membawa panah.
"Namun masyarakat semakin brutal dengan melempari kendaraan aparat TNI Polri serta menjarah kios di sekitar TKP," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal.
Tembakan berikutnya ternyata malah mengenai salah seorang warga. Walhasil, massa semakin brutal dan sempat memalang jalan utama dengan membakar ban dan kayu.
(mjo/wis)