Hakekok Balatasutak dan Aliran-aliran Lainnya di Indonesia

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Mar 2021 06:44 WIB
Ritual di luar nalar, permintaan uang, sampai pelecehan seksual seperti menjadi ciri khas aliran-aliran ini.
Ilustrasi. Dimas Kanjeng sempat memerintahkan santrinya untuk berburu ayam hutan di Gunung Semeru tanpa memakai alat. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia --

Baru-baru ini gempar soal aliran kepercayaan bernama Hakekok Balatasutak. Orang-orang yang tergabung dalam aliran ini mempunyai ritual yang tak biasa, yaitu mandi bersama di sebuah rawa.

Aliran itu dipimpin oleh A (52), warga Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten. A dikenal warga sekitar sebagai sosok pendiam dan kurang berosialisasi.

Sebelumnya, aliran ini dipimpin oleh orang tua A yaitu S sampai S meninggal dunia. S dikenal sebagai guru spiritual di wilayah Bogor, Jawa Barat (Jabar). Diketahui, ada 16 anggota yang mengikuti akiran Hakekok Balatasutak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 16 anggota aliran Hakekok itu kini sudah diamankan di Polres Pandeglang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Hakekok Balatasutak mempunyai jejak yang buruk. Tahun 2009 lalu, anggota aliran Hakekok memperkosa salah satu pengikutnya di padepokan di Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk.

Selain aliran Hakekok Balatasutak, banyak aliran kontroversial di Indonesia yang dipimpin oleh seseorang yang dianggap sebagai 'guru spiritual'.

Pada 2016 lalu, heboh kasus Gatot Brajamusti terkait kasus pelecehan seksual. Saat itu, Gatot melakukan pencabulan terhadap pengikutnya yang berinisial Ct (26).

Perempuan itu dicabuli selama empat tahun yaitu sejak 2007 hingga 2011. Bahkan Ct sampai melahirkan seorang bayi.

Atas perbuatannya tersebut, Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 9 tahun penjara dan denda Rp 200 juta kepada Gatot pada 2018 lalu. Putusan itu lebih ringan dari tuntutan jaksa selama 15 tahun penjara.

Selain Ct, aktris sekaligus pengikutnya yaitu Reza Artamevia menjadi korban AA Gatot. Saat itu, Reza melaporkan Gatot terkait kasus penipuan aspat yang disebut-sebut sebagai makanan jin ternyata narkotik jenis sabu.

Tahun 2016 masyarakat Indonesia juga dihebohkan dengan aliran Dimas Kanjeng. Dia adalah pendiri dari padepokan yang mengaku bisa menggandakan uang.

Padepokan tersebut didirikan tahun 2010 di Dusun Sumber Cengkelek RT-22/RW-08 Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.

Dimas kanjeng menjanjikan kepada para santrinya untuk menggandakan 1.000 kali lipat dari uang yang disetorkannya. Bila menyetor Rp100 ribu, akan mendapatkan Rp100 juta hingga Rp1 miliar.

Hakekok Balatasutak dan Aliran-aliran Lainnya di Indonesia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER