Menkes Akan Perbanyak Tes Genom Lacak Varian Baru Corona

CNN Indonesia
Senin, 15 Mar 2021 14:07 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan memperbanyak tes dengan metode pengurutan genom secara keseluruhan (whole genome sequencing/WGS) untuk mendeteksi varian baru virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Budi mengatakan, strategi testing Covid-19 untuk mencari varian baru virus corona tersebut sudah mulai digalakkan sejak Januari 2021. Ia berharap dengan peningkatan tes genome ini akan mempercepat deteksi varian baru virus corona.

"Kita akan terus memperbanyak dan memperketat tes genome sequence dengan memanfaatkan seluruh jaringan laboratorium yang ada di bawah kami dan Ristek/BRIN," kata Budi dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI, melalui siaran Youtube DPR, Senin (15/3).

Menurut Budi, pada 2020 lalu hanya ada 172 testing WGS sehingga temuan baru varian corona amat minim. Ia juga menyinggung tes genome di luar negeri yang biasanya mencapai 10 ribu tes dalam setahun.

"Kita sebelumnya hanya 172 testing genome sequencing sehingga kalau ada varian baru sulit teridentifikasi padahal beberapa negara setahun bisa 10 ribu testing," ucap Budi.

Atas dasar itu ia bekerja sama dengan jaringan laboratorium di bawah Kemenkes bersama Kementerian Ristek/BRIN untuk melakukan peningkatan tes genome.

Dari hasil penelusuran tes menggunakan WGS pada Januari, Kemenkes telah menemukan varian baru B117 dari dua orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Arab Saudi, dan empat orang lainnya terkena infeksi varian B117 karena transmisi lokal.

Keenamnya kini telah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan test usap PCR.

"Kita sudah tindak lanjuti dan sampai sekarang negatif," tuturnya.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan juga tengah menelusuri tiga varian baru virus corona di Indonesia, yakni B117, P1, dan B1351. Ketiga mutasi virus ini juga sedang dalam proses pemantauan global.

Namun Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan berdasarkan pemeriksaan WGS, varian P1 dan B1351 belum teridentifikasi di Indonesia.

(mln/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK