Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengaku menerima dengan lapang dada ketidaksetujuan sejumlah pihak yang mengaku sebagai mahasiswa terkait orasi dukungan yang sebelumnya diberikan kepada partai berlambang mercy itu.
Para mahasiswa itu merasa namanya dicatut hingga akhirnya 'menggeruduk' DPP Demokrat, Senin (15/3) malam. Herzaky menyebut pihaknya sudah berusaha mengundang mereka ke dalam kantor DPP Partai Demokrat untuk berdialog terkait pencatutan itu.
"Bahwa ada pihak yang tak setuju pada langkah kami, seperti yang melakukan demo malam ini, kami menerimanya sebagai bagian dari dialektika dalam demokrasi," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Selasa (16/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, pihak DPP Partai Demokrat sudah membicarakan hal itu dengan sejumlah pihak, antara lain sebagai berikut.
1. Bung Yusuf dari BEM Universitas Borobudur
2. Bung Dwiki dari BEM Unkris
3. Bung Raka dari BEM BSI
4. Bung Edy Faturahman dari Presma Universitas Islam Assyafiiyah
5. Bung Gawi Yaur dari BEM Unija
6. Bung Syahroni dari BEM Universitas Ibnu Chaldun
7. Bung Junaedi dari DPM Universitas Jayabaya
8. Bung Ricci Ricardo dari BEM FH Unija
Herzaky mengatakan pihaknya akan berupaya lebih baik lagi agar kejadian yang menimbulkan kericuhan seperti malam tadi tak berulang. Apalagi, kata dia, hal ini timbul karena ketidaksetujuan sejumlah orang yang mengaku sebagai mahasiswa terkait dukungan pihak terhadap Partai Demokrat sebelumnya.
Selanjutnya kata Herzaky, Partai Demokrat akan melakukan pengecekan identitas lebih ketat terhadap siapa saja yang mendatangi kantor DPP untuk menyampaikan aspirasi mereka.
"Kami akan berupaya lebih baik lagi untuk mencegah hal seperti ini berulang, dengan mengecek identitas elemen masyarakat yang datang ke kami lebih detail lagi, dengan tetap menjunjung prasangka baik dan kebebasan berekspresi," katanya.
"Untuk dinamika yang ditimbulkan belasan mahasiswa di depan kantor DPP PD ketika malam hari, kami sudah berusaha mengundang mereka ke dalam. Sesuai dengan sikap kami yang terbuka pada pelbagai kalangan yang datang untuk menyampaikan pendapat," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Herzaky memaparkan pihaknya memang telah membuka ruang ekspresi di DPP Partai Demokrat bagi siapa saja yang hendak memberi dukungan terhadap partai yang kini telah dirundung polemik itu.
Lihat juga:Kronologi Massa Geruduk DPP Partai Demokrat |
Ruang ekspresi itu berupa Mimbar Demokrasi di Taman Proklamasi yang berada di dalam kompleks kantor DPP. Siapa saja kata dia, yang datang diperlakukan sama. Termasuk belasan mahasiswa yang sebelumnya mengaku dari organisasi tertentu dan hendak memberi dukungan.
"Mohon maaf kalau kemudian ternyata ada di antara mereka, yang belakangan baru diketahui memang mahasiswa dan memegang jabatan tertentu, tapi bukan perwakilan dari lembaga mahasiswa di kampusnya," kata Herzaky.
(tst/ain)