Hari Perawat Nasional: Terdepan Sampai Titik Penghabisan

KPC PEN | CNN Indonesia
Rabu, 17 Mar 2021 15:27 WIB
Ilustrasi perawat. (ANTARA FOTO/FB Anggoro).
Jakarta, CNN Indonesia --

Peran vital dan profesionalitas perawat di Indonesia sangat terlihat dan tak bisa dipandang sebelah mata selama masa pandemi Covid-19. Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di seluruh Indonesia.

Mereka dengan setia merawat para pasien meskipun selalu dihadapkan pada kemungkinan besar bisa terpapar Covid-19 dan resiko-resiko berat lainnya.

Dari catatan organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), sebanyak 274 perawat meninggal dunia selama penanganan Covid-19 secara nasional.

Ketua Umum DPP PPNI, Harif Fadhillah mengungkapkan bahwa lebih dari 15 ribu perawat di Indonesia dilaporkan terjangkit Covid-19.

Pandemi Covid-19 ini pun pengingat peran vital perawat. Sebab perawat menjadi sosok yang paling dekat dan selalu berada di dekat pasien. Tanpa perawat dan petugas kesehatan lainnya, korban dari pandemi bisa lebih besar.

"Dalam tugas dan fungsinya, perawat memiliki peran penting dalam upaya kuratif dan rehabilitatif. Hal ini berdasar pada Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan," jelas Harif Fadhillah.

Selain peran tersebut, perawat juga memiliki fungsi preventif dan promotif. Berdasar pada Undang-undang No. 38 Tahun 2014, keperawatan berperan sangat penting di dalam pembangunan kesehatan masyarakat dalam bentuk asuhan keperawatan kesehatan masyarakat. Salah satunya membantu case finding atau penemuan kasus yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat.

"Dalam konteks pandemi, perawat juga berperan dalam proses 3T," ungkap Harif Fadhillah.

Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari satu juta perawat. Dalam jajaran tenaga kesehatan, perawat merupakan yang paling banyak dan penyebaran yang luas dari Sabang sampai Merauke. Secara kualitas, Harif Fadhillah mengungkapkan bahwa perawat Indonesia memiliki kualitas yang mumpuni.

"Jepang merupakan salah satu negara yang mengimpor perawat Indonesia. Bukti kualitas perawat nasional di kancah global," ujarnya.

Foto: Dok. KPC PEN

Selaras dengan vitalnya peran penting perawat, di masa pandemi ini WHO memberikan imbauan kepada pemerintah di seluruh dunia untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja perawat serta semua petugas kesehatan. Termasuk memastikan akses tanpa hambatan
ke APD.

WHO juga mengimbau agar perawat dan semua petugas kesehatan mendapatkan fasilitas kesehatan mental, pembayaran tepat waktu, cuti sakit, dan asuransi.

Di samping itu, WHO juga mengimbau agar perawat diberi akses ke pengetahuan dan panduan terbaru yang diperlukan untuk menanggapi semua kebutuhan kesehatan, termasuk wabah.

Perawat juga harus diberi dukungan keuangan dan sumber daya lain yang diperlukan untuk membantu merespons dan mengendalikan Covid-19 serta jika ada wabah di masa mendatang. Karena sekali lagi, perawat menjadi garda paling depan dalam penanganan wabah maupun pandemi sehingga mereka layak mendapat apresiasi #terimakasihperawat.

PPNI, tambah Harif Fadhillah, selama beberapa tahun belakangan juga terus mengadvokasi terkait standarisasi, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan profesi perawat. Beberapa diantaranya dengan mendorong revitalisasi fungsi perawat di Puskesmas dan adanya Perawat Desa.

"Dengan perawat yang kompeten, berkualitas, dan sejahtera maka fungsi preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat bisa semakin maksimal," tutupnya.

(osc)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK