Sejak pukul 08.00 WIB, Neneng (65) sudah bergegas menuju Istora Senayan, Jakarta. Diantar oleh keluarga tempatnya bekerja ke lokasi vaksinasi virus corona (Covid-19) pada Rabu kemarin (17/3).
Neneng, yang sehari-hari bekerja sebagai asisten rumah tangga, begitu semangat mendapat suntikan vaksin. Meski banyak informasi negatif berseliweran ihwal dampak buruk vaksin bagi lansia, Neneng tak gentar.
Tiada kekhawatiran dalam benak. Tak ada gemetar yang menjalar. Dia sudah mantap dengan pilihannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nenek kan udah lansia, katanya harus vaksin, makanya saya ikut," ucap Neneng saat ditemui CNNIndonesia.com di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (17/3).
Bahkan dia pun tak sempat sarapan yang cukup. Sekadar menyantap biskuit sebelum diantar ke Istora Senayan menggunakan mobil dari Bekasi.
"Saya baru makan biskuit satu. Dikuatin aja, takut enggak keburu," kata Neneng
Keramaian menyambut Neneng sesampainya di Istora sekitar pukul 10.00 WIB. Ada begitu banyak orang seusianya yang juga antusias menerima vaksin.
Mulanya Neneng berniat datang pada Jumat (19/3). Namun, ia takut akan semakin banyak yang mendaftar juga jika ditunda-tunda. Lalu dia memilih hari Rabu (17/3).
"Ternyata sama aja, sekarang aja udah ramai," ucap dia.
![]() |
Kursi tunggu sudah penuh oleh para lansia yang datang lebih dulu. Neneng lalu diarahkan oleh panitia untuk menunggu di kursi yang telah disediakan di parkiran.
Sebelumnya, Neneng juga tidak menjalani medical check up untuk mengetahui jika ada penyakit bawaan dalam tubuhnya. Meski begitu, ia tak khawatir dan merasa selama ini sehat walafiat.
"Alhamdulilah enggak ada penyakit, sehat. Santai aja ibu mah enggak ada apa-apa. Enggak bengek juga. Mudah-mudahan aja, insyaallah sehat," ucap Neneng percaya diri.
Idealnya, setiap lansia yang ingin disuntik vaksin perlu mendapat surat keterangan dari dokter. Terutama kalangan yang selama ini sudah tahu memiliki penyakit bawaan.
Neneng kemudian mengikuti alur yang telah ditetapkan panitia di Istora Senayan. Mulai dari antre, mengisi data diri, menuliskan riwayat penyakit hingga wawancara tentang kondisi tubuh beberapa hari terakhir.
Neneng lancar mengikuti semua tahapan. Hingga kemudian dia mendapat suntikan vaksin dosis pertama. Misinya mendapat suntikan vaksin di tengah arus informasi negatif dia tutup dengan senyum.
"Demi kesehatan ibu mah diapain juga boleh. Tadi di mobil baca-baca doa, minta dilindungi, ya Allah. Kan ibu mah juga enggak pernah ke mana-mana," kata Neneng.
(yla/bmw)