Wagub DKI soal Formula E: Tak Ada Masalah di Laporan BPK

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan tidak ada masalah terkait laporan pengelolaan keuangan untuk penyelenggaraan Formula E yang disampaikan pihaknya kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pemprov, kata Riza, melaporkan secara apa adanya ke BPK.

"Jadi tidak ada masalah dalam berbagai laporan di BPK setiap tahun juga kami sampaikan apa adanya," kata Riza kepada wartawan, Jumat (19/3).

Riza mengatakan pihaknya bisa melampirkan bukti bahwa proses pendanaan gelaran itu telah melalui mekanisme dan prosedur yang berlaku.

"Melibatkan konsultan ahli sebelum kita memutuskan waktu itu menyetujui formula E, melalui suatu proses dan sesuai peraturan perundang-undangan. Namun demikian, karena adanya Covid maka tertunda jadi Insya Allah tahun 2022 ya," kata dia.

Lebih lanjut, Politikus Partai Gerindra ini juga menyatakan bahwa uang komitmen atau commitment fee penyelenggaraan ajang balap mobil listrik itu aman.

Pemprov DKI sendiri menganggarkan commitment fee sebesar Rp560 miliar untuk penyelenggaraan Formula E. Rinciannya, Rp360 miliar untuk commitment fee tahun 2020 dan Rp200 miliar untuk tahun 2021.

"Tentu uangnya masih aman karena diserahkan secara resmi, formal ya dan sudah diterima oleh pihak terkait yang bertanggung jawab sesuai aturannya dan sesuai yang berhak," kata dia.

Diketahui, balapan Formula ditunda ke tahun 2022 karena pandemi virus corona belum mereda di Jakarta.

Penundaan ajang Formula E ini jadi yang kedua kali terjadi. Semula Formula E di Jakarta akan berlangsung pada 6 Juni 2020 tetapi kemudian diputuskan untuk ditunda ke 2021.

Namun, rencana menggelar balapan menggunakan mobil listrik itu pada tahun ini juga belum bisa terlaksana karena pandemi Covid-19. Balapan Formula E sendiri direncanakan berlangsung di sekitar Monumen Nasional (Monas).