Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan tim di Pemprov tengah merumuskan pola untuk menerapkan pembelajaran tatap muka di sebagian sekolah di Ibu Kota.
"Dari Dinas Pendidikan sedang merumuskan satu piloting, satu pola sebagian sekolah nanti akan kita coba untuk tatap muka. Ini sedang dipelajari, dicermati, dipersiapkan sekolah mana, dari SD sampai SMA mana yang dimungkinkan dalam jumlah terbatas," terang Riza kepada wartawan, Jumat (19/3).
Riza memahami adanya harapan sebagian masyarakat maupun siswa tertentu yang ingin belajar secara tatap muka di sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun karena pandemi Covid-19, lanjut dia, pembelajaran tatap muka harus menyesuaikan situasi dan pertimbangan matang.
"Ini [buka sebagian sekolah] upaya yang mungkin kita coba dulu sebelum memulai tatap muka secara menyeluruh. Itu sedang kita rumuskan bersama dan sedang kita pelajari lebih dalam lagi," kata Riza.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyatakan keinginan terkait pembelajaran tatap muka di sekolah kembali dimulai pada Juli mendatang. Harapan itu ia sampaikan usai pemerintah melangsungkan vaksinasi Covid-19 untuk para guru di Makassar.
"Apabila semua selesai, kita harapkan nanti ada uji coba tatap muka terbatas, di bulan Juli juga dilakukan lagi untuk masuk sekolah," kata Jokowi dalam siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/3) lalu.
Jokowi menyampaikan uji coba itu dilakukan secara terbatas. Pembelajaran tatap muka hanya akan dilakukan di sekolah-sekolah yang ditentukan pemerintah.
Selama uji coba, pemerintah akan memantau perkembangan. Jika sekolah tatap muka dirasa aman, Jokowi membuka kemungkinan semua sekolah kembali beroperasi normal.
"Dari situlah kita evaluasi apakah bisa dilakukan tatap muka penuh pada bulan-bulan setelah itu," ujar Jokowi.
Sementara itu Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman meminta pemerintah untuk mengkaji ulang rencana tersebut. Mengingat kata dia, ada penemuan kasus varian baru Corona B117 pada Maret ini.
Selain itu, menurut Dicky, ada sejumlah syarat yang belum terpenuhi untuk pembukaan sekolah atau pembelajaran tatap muka. "Dengan sudah resminya ditemukan kasus baru ini, kita harus review. Terutama dari tes positivity rate, di wilayah. Karena kalau mau ada pembukaan seperti itu ada beberapa indikator," terang Dicky kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/5).
![]() |