Solo Akan Kembali Gelar CFD, Pedagang Dilarang Jualan

CNN Indonesia
Selasa, 23 Mar 2021 04:49 WIB
Pemkot Solo berencana kembali menggelar CFD di Jalan Slamet Riyadi dalam dua pekan mendatang. Ilustrasi (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Solo, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mempertimbangkan kembali menggelar Car Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Kegiatan CFD akan digelar terbatas lantaran kasus virus corona belum benar-benar hilang.

"Nanti hanya untuk olah raga. Tidak boleh ada penjual kuliner atau PKL dengan jenis dagangan apapun," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Ahyani di Balaikota Solo, Senin (22/3).

Ahyani mengatakan CFD akan kembali digelar dua pekan mendatang. Ia mengaku akan mensosialisasikan rencana tersebut kepada masyarakat agar aturan terkait pembatasan di tengah pandemi dapat dipahami masyarakat.

"Sebelum puasa mudah-mudahan sudah bisa dilaksanakan. Kan perlu sosialisasi dulu," katanya.

Ketua Pelaksana Satgas Covid-19 Kota Solo itu menambahkan pihaknya tak segan menindak pedagang yang nekat berjualan di area CFD. Petugas akan disiagakan untuk memastikan pengunjung CFD mematuhi protokol kesehatan.

"Ada petugas dari Dishub dan Satpol-PP yang mengawasi," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan sejak beberapa waktu terakhir pihaknya memang tengah melonggarkan sejumlah aturan terkait pandemi virus corona. Ia mengaku ingin mendongkrak ekonomi di Kota Bengawan.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengklaim telah berhasil mengendalikan angka Covid-19 di Solo.

"Covid-19 di Solo sudah terkendali. Makanya kami ingin pemulihan ekonomi ini semakin cepat dengan pelonggaran-pelonggaran. Tapi tetap disertai protokol kesehatan yang ketat," kata Gibran.

Pemkot Solo meniadakan CFD di sepanjang Jalan Slamet Riyadi sejak status Kejadian Luar Biasa (KLB) diberlakukan di Solo pada Maret 2020 lalu.

Kegiatan bebas asap kendaraan bermotor itu dihadiri ribuan warga Solo dan sekitarnya setiap Minggu. CFD pun ditiadakan lantaran berpotensi menjadi pusat penyebaran virus Covid-19.

(syd/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK