Ahli waris pemilik rumah mewah di Kedoya, Jakarta Barat yang menjadi sasaran pencurian mengaku tidak pernah menyewakan bangunan tersebut. Informasi ini diungkap ahli waris ketika diperiksa sebagai saksi oleh penyidik polisi dalam rangka pengusutan perkara.
"Kebetulan pemilik rumah tersebut adalah memang orang tuanya yang sudah meninggal, ada tiga ahli waris sampai dengan saat ini, ketiga ahli warisnya tidak merasa pernah mengontrakkan rumah itu," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Selasa (23/3).
Disampaikan Yusri, penyidik masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus pencurian material di rumah mewah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, sudah ada lima orang yang diamankan terkait kasus ini. Mereka adalah tiga kuli bangunan dan dua orang penyuruh atau yang mendapat order untuk membongkar material di rumah itu.
Yusri pun menuturkan polisi juga masih memburu dalang dari kasus pencurian rumah mewah ini.
"Mudah-mudahan secepatnya kita bisa mendapatkan aktor utama yang sekarang masih dilakukan pengejaran oleh penyidik Reskrim Polres Jakbar," kata dia lagi.
Sebelumnya, sebuah rumah mewah yang berlokasi di Kedoya, Jakarta Barat menjadi sasaran aksi pencurian.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo menyebut modus aksi pencurian ini terbilang unik. Sebab kata dia, bukan menyasar barang berharga, tapi justru mengambil material rumah mulai dari kusen, ubin, keramik, hingga sanitary dibongkar oleh pelaku
"Ini juga unik, modusnya mendapat order bongkaran rumah kosong [tukang bongkar bangunan]," ungkap Ady, Senin (22/3).