Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Robinson Manurung mengungkapkan kerugian dalam aksi pencurian rumah mewah di Kedoya, Jakarta Barat ditaksir mencapai Rp1 miliar. Jumlah itu berdasarkan perkiraan penghitungan atas barang-barang dan material yang diambil dari rumah tersebut.
"Kerugiannya kalau di laporan polisi itu Rp1 miliar, tapi kalau kita lihat barang-barang yang diambil ini kan barang-barang bekas dihargai zaman dulu dengan zaman sekarang kan beda, demikian juga keramik dan kloset," tutur Robinson kepada wartawan, Selasa (23/3).
Sejauh ini, ada lima pelaku yang diamankan pihak kepolisian. Kata Robinson, mereka saat ini masih berstatus sebagai saksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu polisi juga menyita beberapa barang hasil curian, yakni berupa kayu dan keramik. Dalam pemeriksaan, barang curian itu ada yang telah dijual dengan harga Rp15 juta.
"Yang sempat kita tanya, barang yang kita sita misalnya kayak kayu dia jual Rp15 juta, kusen juga," ucap Robinson.
Di sisi lain, Robinson juga menegaskan bahwa rumah yang menjadi target aksi pencurian itu tidak disewakan. Diduga para pencuri melakukan aksinya dengan cara mencongkel rumah tersebut.
"[Ahli waris] mereka mengaku setelah ibunya meninggal empat tahun yang lalu tidak pernah menyewakan atau mengontrakkan rumah tersebut kepada siapapun," tutur dia lagi.
Diketahui sebuah rumah mewah yang berlokasi di Kedoya, Jakarta Barat menjadi sasaran aksi pencurian.
Menurut polisi, modus aksi pencurian ini terbilang unik dan baru. Sebab, para pelakunya bermodus mendapat order untuk melakukan bongkaran rumah kosong.
Selain itu, yang menjadi sasaran pencurian juga bukan barang berharga. Pelaku pencurian rumah mewah di Kedoya mengambil pelbagai material mulai dari kusen, ubin, keramik, hingga sanitary.