Polisi Dalami Motif 6 Kader Buat Ricuh di Kongres HMI
Polda Jawa Timur bersama Polrestabes Surabaya mengaku tengah mendalami motif enam orang kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memicu kericuhan di Kongres XXXI HMI di Islamic Centre, Surabaya.
Kini, keenam mahasiswa yang diduga melakukan perusakan pintu kaca di gedung kongres itu masih diperiksa di Mapolrestabes Surabaya.
"Tim gabungan masih melakukan pemeriksaan di Polrestabes Surabaya," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, di Surabaya, Rabu (24/3).
Nico menyebut ada sejumlah fasilitas Islamic Centre yang dirusak mereka. Di antaranya pintu kaca, hingga kursi patah akibat dibanting.
"Di sana dilakukan pemeriksaan terkait pecahnya kaca Islamic Centre dan ada kursi yang rusak 3 sampai 4 biji," ucap dia.
Untuk mengamankan jalannya kongres, Polda Jawa Timur menerjunkan 1.150 personel. Nico menyebut pengamanan ini merupakan permintaan dari panitia kongres.
"Ada 1.150 personel yang mengamankan Islamic Centre dan juga mengamankan jalan menuju pintu masuk," ucapnya.
Personel dibagi ke dalam tiga ring. Ring pertama berjaga di dalam ruangan kongres, lalu ring 2 berjaga di luar ruangan kongres, sedangkan ring 3 berjaga di depan gerbang di area Islamic Centre.
"Kami dalam melakukan penjagaan ada ring 1, 2 dan 3. Sehingga kita mengamankan karena pertama atas permintaan mereka. Yang kedua, polisi mengamankan jangan sampai asetnya Pemprov pada rusak, itu pesan ibu gubernur (Khofifah Indar Parawansa)," kata Nico.