Razia Pengamen DKI Jaring 62 Ondel-ondel & 22 Manusia Silver

CNN Indonesia
Kamis, 25 Mar 2021 13:31 WIB
Ilustrasi razia pengamen ondel-ondel oleh Satpol PP. (Foto: CNN Indonesia/Syakirun Niam)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengamankan 348 orang penyandang kesejahteraan sosial (PMKS) dalam Operasi Asih Asuh di lima wilayah kota. Dari jumlah tersebut, 62 di antaranya merupakan pengamen ondel-ondel.

Berdasarkan informasi dalam akun Satpol PP DKI di Instagram, @satpolpp.dki, razia tersebut bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk melakukan tes Covid-19 lewat metode polymerase chain reaction (PCR).

"Hasil kegiatan operasi pada hari Rabu (23/3) adalah dilakukan penjangkauan sebanyak 348 orang PMKS dengan jenis rincian 22 orang manusia silver, 22 orang manusia badut (cosplay), 62 orang pengamen ondel-ondel, dan 98 orang pengamen jalanan," tulis informasi tersebut, Kamis (25/3).

Selanjutnya, Satpol PP juga merazia 37 orang gelandangan dan pengemis, 12 orang manusia karung, tujuh manusia gerobak, 49 orang Pak Ogah, empat anak jalanan, dan 27 orang lainnya terdiri atas pemulung, juru parkir liar, orang dengan gangguan jiwa, serta pedagang asongan.

Setelah dilakukan pendataan identitas serta melaksanakan test swab antigen, mereka yang terjaring razia di antarkan ke Panti Sosial Binaan untuk penanganan lebih lanjut. Sampai dengan saat ini, belum ditemukan data PMKS dengan hasil reaktif Covid 19.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melarang penggunaan ondel-ondel sebagai sarana untuk mengamen atau mengemis dan meminta-minta uang. Pemprov DKI menyiapkan sanksi bagi pihak-pihak yang masih mengamen menggunakan ondel-ondel.

Menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Arifin, alasan larangan tersebut lantaran ondel-ondel merupakan ikon budaya Betawi. Selain itu, menurut Arifin, banyak pihak yang mengaku resah dengan penggunaan ondel-ondel sebagai sarana mengamen.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan alasan pihaknya melarang ondel-ondel sebagai sarana untuk mengamen atau mengemis.

Menurut Riza, salah satunya lantaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin melestarikan budaya Betawi. Sebab, ondel-ondel merupakan salah satu ikon budaya Betawi.

"Di satu sisi kita ingin melestarikan budaya bangsa, termasuk budaya Betawi, ondel-ondel. Tapi di sisi lain juga kita ingin dilakukan dengan cara cara yang lebih baik, lebih bijak ya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/3).

(dmi/arh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK