Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menargetkan vaksinasi bagi seluruh calon jemaah haji 2021 tuntas pada Mei. Namun, ia tak ingin program ini memberatkan calon jemaah.
Hal itu menyusul kebijakan otoritas Arab Saudi yang memberikan syarat, bahwa calon jemaah haji 2021 diwajibkan sudah menerima dua kali dosis suntikan vaksin Covid-19.
"Kami sudah bicara dengan Menkes (Budi Gunadi Sadikin), sudah bersurat juga, dan Insyaallah semua calon jemaah haji yang berangkat, kalau haji dibuka oleh Pemerintah Saudi, semua sudah divaksin," kata Yaqut, di Surabaya, Jumat (26/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secepatnya, vaksinasi sebelum target kami di Mei akhir, semua calon jemaah haji sudah divaksin," lanjut dia.
Vaksinasi tersebut, kata Yaqut, diwajibkan bagi seluruh jemaah yang hendak bertolak untuk ke Arab Saudi.
"Bukan [hanya lansia], semua sudah kami pastikan. Karena begini, Saudi pun mensyaratkan siapapun yang masuk ke negaranya juga harus divaksin," ucapnya.
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Nahdlatul Ulama (NU) itu juga tak ingin program vaksinasi ini menambah beban pendanaan bagi calon jemaah haji.
"Nah, itu nanti kami belum berhitung dengan DPR, itu kan harus bicara dengan DPR soal pembiayaan, apakah ditambah atau tidak," kata dia.
"Intinya pemerintah tidak ingin jemaah ini diberatkan, karena situasi sekarang pandemi Covid-19 ini sudah berat buat kita semua," sambung Yaqut.
Kendati dibutuhkan biaya tambahan sekalipun, Yaqut mengatakan bahwa anggaran itu bisa diambil dari alokasi dana yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
"Kalaupun ditambah sebenarnya kita punya dana manfaat, yang dikelola oleh BPKH," ucapnya.
Soal kepastian kapan waktu pembukaan ibadah haji bagi calon jemaah asal Indonesia, pihaknya masih menanti kabar dari Kerajaan Arab Saudi.
"Ya kita tunggu saja, sabar saja. Kan itu yang punya hak untuk membuka pemerintah kerajaan Saudi Arabia. Kalau itu dibuka kita sudah siap, karena semua persiapan teknis sudah kita lakukan," pungkas dia.
Pada Senin (15/3), Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan ada 173.160 calon jemaah haji Indonesia yang telah melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) pada 2020 yang jadi sasaran vaksinasi Covid-19.
Jumlah tersebut terbagi dalam dua kelompok umur. Pertama, kelompok umur kurang dari 60 tahun, sebanyak 115.530 jemaah, yang rencananya akan divaksin pada April-Mei 2021.
Kedua, kelompok umur di atas 60 tahun (lansia) sebanyak 57.630 jemaah, divaksin Maret-April 2021.
Diberitakan, Yaqut memberikan sinyal bakal ada penyesuaian besaran biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) tahun 1442 Hijriah/2021 yang dibayarkan calon jemaah haji, imbas pandemi Corona.
![]() |
Hal itu ia sampaikan saat menggelar rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (15/3).
Diketahui, BPIH bagi calon jemaah Indonesia tahun 1441 H/2020 lalu ditetapkan sebesar Rp35.235.602 atau US$2.563.
Yaqut menyebut setidaknya ada 4 variabel yang paling mempengaruhi BPIH bagi calon jemaah di tengah pandemi virus corona ini. Antara lain, kuota haji yang ditetapkan oleh Arab Saudi, penerapan protokol kesehatan, pajak tambahan, dan kurs
Menteri Kesehatan Arab Saudi Tawfiq al-Rabiah sebelumnya mengumumkan calon jemaah haji yang hendak mengikuti ibadah haji pada tahun 2021 diharuskan sudah menjalani dua kali vaksinasi Covid-19.
(frd/arh)