Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Bahtsul Masail PBNU memastikan AstraZeneca sebagai vaksin suci dan bisa digunakan dalam keadaan normal, alias tidak dalam kondisi darurat sekalipun.
AstraZeneca sempat mengundang kontroversi karena memberikan efek pasca vaksinasi ke ratusan orang di Sulawesi Utara dan dipertanyakan kehalalannya.
Melalui surat edaran yang juga ditandatangani Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU Nadjib Hasan disebutkan bahwa vaksin tersebut masuk dalam kategori mubah atau boleh digunakan.
"Vaksin AstraZeneca adalah mubah (boleh) digunakan bukan hanya karena tidak membahayakan melainkan juga karena suci," tulis surat edaran PBNU yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (30/3).
Atas dasar itu, PBNU menyatakan vaksin bisa disuntikkan ke tubuh manusia dalam kondisi apapun. Padahal Majelis Ulama Indonesia sebelumnya menyatakan vaksin hanya bisa disuntikkan dalam situasi darurat saja.
"Vaksin AstraZeneca boleh disuntikkan ke dalam tubuh manusia meskipun dalam kondisi normal, apalagi dalam kondisi darurat," katanya.
"Akhirnya, masyarakat tak perlu meragukan kemubahan vaksin AstraZeneca ini. Bahkan, masyarakat perlu membantu pemerintah memberikan informasi yang benar tentang vaksin ini," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan dan kesimpulan terkait kesucian vaksin AstraZeneca ini muncul setelah PBNU melakukan pembicaraan dengan pihak AstraZeneca. Pembicaraan itu berkaitan dengan proses produksi vaksin yang disebut mengandung unsur babi.
"Dalam forum Bahtsul Masail LBM PBNU, pihak AstraZeneca secara transparan telah memberikan pernyataan dan pemaparan bahwa seluruh proses pembuatan vaksin yang dilakukan pihak AstraZeneca tidak memanfaatkan bahan yang berasal dari unsur babi," kutip surat tersebut.
Meski begitu tak bisa dihindari memang ada pemanfaatan tripsin babi dalam pembuatan vaksin tersebut. Tripsin digunakan untuk melepas sel inang dari wadah yang dilakukan pihak supplier (Thermo Fisher) sebelum dibeli oleh Oxford-AstraZeneca.
Namun pada proses pembuatan vaksin tak ada unsur hewan apapun, termasuk babi yang dicampur dalam serum vaksin AstraZeneca.