Menkes Klaim RI Masuk 4 Besar Vaksinasi Negara Non-produsen

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mar 2021 12:40 WIB
Indonesia diklaim menduduki peringkat empat terbanyak dalam hal vaksinasi pada kategori negara non-produsen vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Foto: CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim Indonesia menjadi negara non-produsen vaksin Virus Corona yang menduduki urutan keempat vaksinasi Covid-19 terbanyak di dunia.

"Indonesia masuk dalam posisi empat besar negara di dunia yang bukan produsen vaksin, tapi tertinggi dalam melakukan penyuntikan," kata Budi dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan, Selasa (30/3).

Budi menyebut sejauh ini 7.394.421 orang tercatat telah menerima suntikan dosis vaksin pertama, sementara 3.313.494 orang lainnya rampung mendapat dua dosis suntikan vaksin Sinovac.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenkes juga dilaporkan telah menjalin komitmen dengan berbagai perusahaan pengembang vaksin untuk mampu memberikan suplai sekitar 426 juta dosis vaksin. Ratusan dosis vaksin itu akan digunakan untuk vaksinasi sebanyak 181,5 juta penduduk Indonesia guna mencapai target herd immunity.

"Saat ini, laju penyuntikan vaksin kita telah mencapai 500 ribu suntikan per hari, dan kita sudah tembus 10 juta penyuntikan Jumat lalu," imbuhnya.

Lebih lanjut, Budi juga mengungkapkan bahwa kondisi ketersediaan vaksin Covid-19 saat ini masih sangat terbatas, mengingat setiap negara berebut untuk mendapatkan stok paling banyak.

Mantan wakil menteri BUMN itu menegaskan tidak ada satupun produsen vaksin di dunia ini yang dapat memenuhi seluruh permintaan negara-negara yang berpenduduk besar seperti Indonesia.

Indonesia, lanjut dia, beruntung karena sudah menjalin kerja sama dengan empat produsen vaksin, yaitu Sinovac, Astrazeneca, Novavax, dan Pfizer.

Empat produsen vaksin itu akan digunakan untuk pemenuhan program vaksinasi nasional, sementara dua produsen vaksin dari Sinopharm dan Moderna akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong.

"Terkait lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara, saya ingin sampaikan bahwa meski kita sudah mengalami percepatan dalam vaksinasi, kita perlu berhati-hati mengatur laju penyuntikan karena adanya potensi embargo dari negara produsen vaksin yang mengalami lonjakan kasus di negaranya," pungkasnya.

Pemerintah sejauh ini telah berkomitmen mengamankan sekitar 426,8 juta dosis vaksin dari empat perusahaan farmasi luar negeri untuk vaksinasi 181,5 juta penduduk Indonesia.

Infografis - Panduan Lansia Sebelum Vaksinasi Covid-19Infografis - Panduan Lansia Sebelum Vaksinasi Covid-19. (Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian)

Rinciannya, 125,5 juta vaksin dari perusahaan China Sinovac. Kemudian 74 juta dosis vaksin dari Novavax; 82.8 juta dosis vaksin dari perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca;

Sebanyak 66,4 juta dosis vaksin dari Pfizer, serta 78 juta dosis vaksin melalui skema kerjasama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility. Fasilitas tersebut merupakan kerjasama pengembangan vaksin antara Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan GAVI.

Ratusan juta dosis vaksin itu digunakan untuk memenuhi program vaksinasi yang menyasar 181,5 juta penduduk Indonesia. Sasaran itu terbagi menjadi empat tahapan, yang pertama menyasar 1,4 juta tenaga kesehatan.

Disusul tahapan kedua yang menyasar 17,3 juta petugas pelayanan publik dan 21,5 juta lansia. Kemudian akan dilanjutkan vaksinasi tahapan ketiga yang menyasar 63,9 juta masyarakat rentan yang berada di daerah risiko tinggi penularan, serta 77,4 juta masyarakat lain yang disesuaikan dengan ketersediaan vaksin.

(khr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER