Fakta-fakta Mabes Polri Diserang: Mahasiswa DO, 6 Tembakan
Aksi teror di Markas Besar (Mabes) Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (31/3) sore, berujung pada pengungkapan sejumlah fakta.
Penyerangan tersebut hanya berselang tiga hari usai bom bunuh diri yang di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) lalu.
Serangan dilakukan oleh seorang perempuan berinisial ZA (25). Dari rekaman CCTV, perempuan itu mengenakan gamis lengkap dengan kerudung. Ia membawa sebuah map berwarna kuning dan senjata.
Berikut fakta-fakta yang terungkap dari serangan ke Mabes Polri berdasarkan penjelasan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.
1. Pelaku Mahasiswa Drop Out
Listyo mengkonfirmasi pelaku penyerangan Mabes Polri merupakan seorang perempuan berinisial ZA. Pelaku masih berusia 25 tahun asal Ciracas, Jakarta Timur.
Pelaku merupakan seorang mahasiswi drop out (DO) pada semester lima dari salah satu universitas di Jakarta.
2. Afiliasi ISIS
Listyo menyatakan karakter teror yang dilakukan pelaku bersifat 'lone wolf' atau aksi teror yang dilakukan secara individu atau sendiri.
ZA dinilai sudah terpapar ideologi Negara Islam Irak Suriah (ISIS) dilihat dari akun media sosial miliknya.
"Ideologi ISIS yang dibuktikan dengan postingan yang bersangkutan di sosmed," kata Listyo.
3. Lepaskan 6 Tembakan
Listyo menyebut pelaku tiba di Mabes Polri Jakarta Selatan sekitar pukul 16.30 WIB. Pelaku masuk melalui pintu belakang Mabes Polri.
ZA awalnya menanyakan soal posisi pos pelayanan. Petugas polisi yang bertugas pun mengarahkan perempuan tersebut ke lokasi yang dimaksud.
Usai berhasil masuk, ZA kemudian menembak sebanyak enam kali ke arah petugas yang berada di sekitar pos jaga.
"Melakukan penyerangan ke anggota di pos jaga dengan menembak sebanyak enam kali. Dua kali ke anggota di pos, dua kali di luar, dan menembak lagi anggota di belakangnya," ujar Listyo.
4. Temukan Surat Wasiat
Listyo juga mengatakan ZA turut meninggalkan surat wasiat yang ditujukkan kepada keluarganya. Surat wasiat itu ditemukan polisi saat menggeledah rumah yang bersangkutan di Ciracas, Jakarta Timur.
"Kami temukan juga saat penggeledahan surat wasiat, ada juga kata-kata di WA grup keluarga bahwa dia akan pamit," kata ZA.
Berdasarkan salinan surat yang diterima, surat wasiat itu salah satunya berisi soal permintaan maaf ZA kepada orang tua dan keluarganya.
5. Pelaku Tewas
Wakarumkit RS Polri Kombes Umar Shahab mengatakan bahwa pelaku penyerangan langsung meninggal dunia usai terkena tembakan yang dilepaskan petugas. Tembakan tersebut langsung mengenai jantung pelaku.
"(Tembakan di bagian mana) yang mematikan di jantung," kata Umar Kamis (1/4) dini hari.
ZA pun telah dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Lihat juga:Moeldoko di Ujung Jalan Buntu |