Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono meminta warga Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, tidak mengucilkan keluarga ZA, pelaku penyerangan Mabes Polri.
"Tidak semuanya keluarga kemudian punya prilaku yang sama," kata dia, setelah menemui keluarga ZA di kediaman mereka, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4).
Jupriono juga meminta agar warga tetap tenang dan tidak perlu merasa resah karena peristiwa teror itu sudah ditangani. Pihaknya mengaku akan hadir ketika warga membutuhkan bantuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait antisipasi kejadian teror di wilayahnya, Jupri mengatakan pihaknya telah menerjunkan petugas polisi di tiap RW.
Petugas tersebut, nantinya akan berkoordinaai dengan RT RW setempat. Petugas tersebut, kata Jupri, sudah ada sebelum insiden penyerangan MABES Polri.
"Sehingga memudahkan menerima informasi-informasi dengan cepat," tuturnya.
Hal itu dikatakannya usai menyambangi kediaman keluarga ZA, Kamis (1/4) pukul 11.43 WIB. Ketika itu, Jupri bersama seorang anggota polisi datang dengan membawa dua bingkisan berisi sembako dan menyerahkannya ke keluarga ZA.
Mereka lantas mengobrol sekitar 15 menit dan tampak keluar rumah pukul 12.00 WIB.
Menurut Jupri, terlepas dari peristiwa yang terjadi, keluarga ZA merupakan warga Ciracas. Jupri tetap merasa bertanggungjawab untuk mengayomi dan melindungi keluarga ZA.
"Kami selaku Kapolsek berempati," kata Jupriono.
Sebelumnya, sejumlah tetangga ZA mengaku akan merangkul dan tak akan mengucilkan keluarga tersebut. Mereka menyebut, selain ZA yang tertutup, anggota keluarga lainnya terbilang mudah bergaul dan ramah.
Diberitakan, ZA (25), perempuan yang drop out dari kuliahnya melakukan penyerangan Mabes Polri pada Rabu (31/3) sore. Ia sempat menodongkan senjata ke aparat dan melepaskan beberapa tembakan.
Merespons keadaan tersebut, pihak kepolisian kemudian melumpuhkan ZA di lokasi. Jenazah ZA pun dimakamkan di pemakanan Pondok Rangon dini hari tadi.
(iam/arh)