Masjid Istiqlal masih menunggu dan memantau kondisi penyebaran virus corona (Covid-19) di DKI Jakarta sebelum memutuskan membuka kembali masjid pada bulan Ramadan tahun ini.
Saat ini pihaknya masih membahas pembukaan kembali Masjid Istiqlal untuk umum dengan pihak-pihak terkait.
"Sekarang ini kita masih wait and see juga, karena kami melihat di DKI Jakarta kemarin-kemarin masih naik (jumlah kasus positif)," kata Imam Besar Istiqlal, Nasaruddin Umar, Jumat (2/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun begitu, Nasaruddin berharap ada keputusan terbaik terkait pembukaan Istiqlal. Ia mengaku pihaknya ingin membuka kembali Istiqlal pada tahun ini, setelah pada Ramadan tahun lalu sampai saat ini Istiqlal masih tertutup untuk umum.
"InsyaAllah kita berdoa semuanya semoga bulan ramadhan kali ini bisa kita melakukan amaliyah Ramadan lebih baik," ujarnya.
Nasaruddin menjelaskan, pihaknya sebetulnya sudah siap jika Istiqlal kembali dibuka untuk umum. Ia menegaskan, pihaknya sudah siap dengan segala protokol kesehatan pencegahan Covid.
Namun, menurutnya, saat ini yang masih menjadi pertimbangan adalah jumlah kapasitas yang diizinkan. Sebab, jika mengikuti ketentuan maksimal kapasitas 50 persen, jumlah pengunjung masih akan membludak.
"Kalau aturan memang ada kan maksimal 50 persen, tapi 50 persen Istiqlal dari 300 ribu itu 150 ribu kan. 150 ribu akan lewat tangga yang sama," jelas Nasaruddin.
Kami harus hitung semuanya. Ngantri di tangga, kita kan tempat ibadah di lantai 2, kami hitung volume penggunaan tangga, pintu, pintu keluar dan seterusnya," ujar dia menambahkan.
Menurut Nasaruddin, pihaknya masih terus membahas soal peluang dibukanya kembali Istiqlal pada Ramadan tahun ini dengan pihak-pihak terkait, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ia berharap dalam waktu dekat akan ada keputusan mengenai pembukaan kembali Istiqlal pada bulan Ramadan.
"Kita sedang mengamati, seminggu lah sebelum Ramadan kita akan mengukur. Kami sudah rapat terus dengan pihak DKI Jakarta dan komandan Covid kita," ungkap Nasaruddin.
(dmi/fjr)