Mutasi Corona Eek Terdeteksi di Jakarta Sejak Februari 2021

CNN Indonesia
Senin, 05 Apr 2021 17:02 WIB
Kementerian Kesehatan menyatakan kasus mutasi corona Eek atau E484K yang terdeteksi di Jakarta merupakan penularan kasus lokal.
Ilustrasi laboratorium virus corona. Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan menyatakan kasus mutasi corona Eek atau E484K yang masuk ke Indonesia didapati berada di DKI Jakarta berdasarkan hasil tes spesimen pada Februari 2021.

"[Kasus Eek] Di DKI Jakarta ya, dari spesimen bulan Februari," tutur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/4).

Nadia mengatakan saat ini individu yang terkonfirmasi positif terpapar mutasi virus dari Jepang itu sudah sehat dan terus dipantau Kemenkes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan Nadia, individu yang terpapar tidak habis bepergian ke luar negeri. Ia menyatakan penularan kasus terjadi secara lokal.

"Nggak [habis bepergian], ini kasus [penularan] lokal," kata dia.

Namun begitu, Nadia menegaskan pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap penularan kasus E488K. Hingga hari ini, ia mengatakan belum ada kasus serupa yang didapati di lokasi lain.

"Dan varian ini single mutasi ya. Jadi tidak perlu dikhawatirkan, tetapi diwaspadai karena ada mutasi yang lain muncul pada satu kasus," tambah dia.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan virus E484K merupakan mutasi dari varian B117, mutasi corona dari Inggris.

Mutasi virus E484K ini, kata dia, lebih mudah menular. Namun begitu, ia menjelaskan mutasi umum terjadi pada perkembangan suatu virus.

"Pada prinsipnya, mutasi adalah hal yang wajar, akan terus berlangsung. Sehingga dari masyarakat lah yang harus menekan peluang penyebarannya dengan peningkatan disiplin protokol kesehatan," jelas Wiku.

(fey/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER