BNPB Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Banjir NTT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyebut telah menyiapkan rencana antisipasi menahan lonjakan kasus Covid-19, usai banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur.
Doni mengaku pihaknya membuat rencana tersebut mengingat jumlah penambahan kasus Covid-19 yang meninggi pada beberapa bulan terakhir.
"Beberapa bulan terakhir NTT mengalami peningkatan," Ucap Doni dalam jumpa wartawan secara daring, Senin (5/4).
Berdasarkan data peta persebaran Covid-19 pada 28 Januari lalu, ada lima kabupaten yang berstatus zona merah di NTT, yaitu Sumba Timur, Manggarai Barat, Kota Kupang, Timor Tengah Selat, dan Alor.
Status zona merah tersebut mengalami pengurangan menjadi satu zona merah yaitu di Kota Kupang pada 28 Maret.
Penambahan kasus positif Covid-19 di Wilayah NTT per 4 Maret yaitu 32 kasus, dengan jumlah total 1.2642 kasus. Doni menyebut meskipun mengalami penurunan, antisipasi harus tetap dilakukan.
Doni menjabarkan langkah pertama untuk menahan lonjakan kasus adalah memisahkan golongan muda dan tua dalam pengungsian. Hal itu pernah dilakukan saat penanganan gempa di Sulawesi Barat.
"Saat itu Sulbar mencapai puncaknya Desember dan awal Januari. Tetapi karena tingkat kepatuhan cukup bagus, masyarakat mudah diatur meski di pengungsian. Dipisahkanlah mereka," ucap Doni.
"Kami ingatkan terus agar kelompok rentan dan muda tidak boleh digabungkan. Termasuk anak balita dan wanita hamil," lanjutnya.
Doni menyebut langkah kedua adalah dengan mengurangi jumlah masyarakat yang ada di pengungsian. Nantinya, pemerintah akan memberikan bantuan dana sebesar Rp500 ribu setiap keluarga untuk digunakan menyewa penginapan.
"Mereka bisa menyewa rumah-rumah warga atau keluarga dari korban semata-mata untuk mengurangi warga di pengungsian," ucap Doni.
Terakhir, Doni mengatakan BNPB dan Kementerian Kesehatan akan menyiapkan alat tes Covid-19 di setiap posko banjir. Hal ini dilakukan untuk mencegah virus masuk ke wilayah terdampak.
"Supaya tidak membawa Covid dari luar," ucap Doni.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), ada 11 kabupaten terdampak banjir di NTT, Minggu (4/4).
Banjir tersebut menyebabkan kerusakan bangunan dan memakan korban jiwa. Puluhan orang dinyatakan meninggal dan korban yang selamat dievakuasi untuk dipindahkan ke wilayah terdekat yang aman.
(yla/end)