TNI Angkatan Darat (AD) menerjunkan 148 prajurit dengan dua kapal untuk membantu proses evakuasi dan penanganan banjir bandang di Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Misi kemanusiaan ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat, kerja di sana adalah kerja kemanusiaan, untuk membantu pemulihan ekonomi sampai dengan normal," kata Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa di Pusbekangad Tanjung Priok Jakarta, Selasa (6/4).
Andika mengatakan pihaknya juga membawa sejumlah perlengkapan untuk membantu proses penyelamatan dan evakuasi, seperti jembatan baja, truk, alat penerangan, mobil penjernih air siap minum, alat perhubungan, tenda, hingga perlengkapan tidur lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, para prajurit TNI AD akan membantu pemulihan fasilitas publik, seperti membangun jembatan darurat agar pengiriman bantuan bisa dilakukan dengan mudah.
"Perbaikan jembatan yang rusak dengan harapan sarana transportasi dapat berjalan normal kembali, guna memberikan bantuan kepada masyarakat korban bencana alam, baik di Bima NTB maupun di Adonara NTT," katanya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 117 orang meninggal dunia dan 76 hilang dalam banjir bandang dan longsor di NTT sejak Minggu (4/4).
Para korban tersebar di beberapa daerah, seperti Kabupaten Flores Timur, Alor, Kupang, hingga Malaka.
Di sisi lain, Bupati Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT), Eliaser Yentji Sunur menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor dan gelombang pasang yang terjadi di wilayahnya.
Penetapan status itu dikeluarkan melalui Surat Keputusan Bupati Lembata Nomor 326 yang ditanda tangani 5 April 2021. Status tanggap darurat ini berlaku sejak 4 hingga 17 April 2021.