Merapi Tiga Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Hingga 1,8 Km

CNN Indonesia
Selasa, 13 Apr 2021 08:19 WIB
BPPTKG mencatat awan panas guguran menuju arah barat daya hingga jarak 1,8 km.
Merapi mengeluarkan awan panas guguran hingga jarak 1,8 km. (Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tiga kali meluncurkan awan panas guguran ke arah barat daya, Selasa (13/4) dini hari. Dilansir dari Antara jarak luncur awan panas itu hingga mencapai 1,8 km.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan Merapi meluncurkan awan panas guguran pertama pada pukul 02.35 WIB.

Awan panas guguran itu tercatat di seismogram beramplitudo 13 mm dan terjadi selama 92 detik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jarak luncur 1.300 meter ke arah barat daya," kata Hanik dalam keterangan tertulis.

Awan panas guguran kembali terpantau pada pukul 04.28 WIB dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya memiliki amplitudo 23 meter dan berlangsung selama 80 detik.

Pada pukul 04.47 WIB, awan panas guguran ketiga meluncur dari Gunung Merapi dengan jarak sejauh 1.800 meter ke arah barat daya memiliki amplitudo 46 mm dan terjadi selama 112 detik.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

196 Gempa Guguran

Sehari sebelumnya BPPTKG mencatat Gunung Merapi mengalami 196 kali gempa guguran pada Minggu (11/4).

Hanik menyebut selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat satu kali gempa hybrid atau fase banyak, dua kali gempa embusan dan satu kali gempa tektonik.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal, dengan ketinggian 200 meter di atas puncak.

Pada periode pengamatan itu, menurut Hanik, Gunung Merapi juga tercatat mengeluarkan 26 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 900 meter ke arah barat daya.

Berikutnya, laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 0,1 cm per hari.

Erupsi besar Merapi terakhir terjadi pada 2010. Saat itu tercatat lebih dari 300 orang meninggal dunia, termasuk sang juru kunci, Mbah Maridjan.

(antara/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER