BPOM memperkirakan sertifikasi alias emergency use listing (EUL) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk vaksin asal perusahaan China, Sinovac, akan keluar April ini.
EUL ini diperlukan saat sebuah vaksin akan digunakan untuk program WHO. Selain itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya juga menyebut Sinovac tak bisa jadi syarat umrah sebab belum disertifikasi WHO.
Namun demikian, BPOM memastikan vaksin Sinovac yang sudah digunakan di Indonesia aman sebab telah mengantongi izin penggunaan darurat (EUA) sejak 11 Januari lalu. Sementara EUL fungsinya adalah untuk vaksin yang berada di program WHO.
Artinya, vaksin yang sudah mendapat EUL akan menjadi daftar vaksin WHO yang kemudian didistribusikan ke negara-negara yang membutuhkan, salah satunya seperti dalam skema kerja sama multilateral GAVI COVAX Facility.
Zona merah atau wilayah dengan risiko penularan virus corona tinggi di Indonesia saat ini berjumlah sebelas kabupaten/kota. Data itu bersumber dari catatan perkembangan terakhir Satgas Penanganan Covid-19 per 11 April.
Adapun daerah yang masuk kriteria zona merah pada pekan ini bertambah dari data pekan lalu yang hanya mencatat sepuluh zona merah. Provinsi Bali tercatat menjadi wilayah penyumbang terbanyak zona merah pekan ini.
Sebelas kabupaten/kota yang tercatat masuk zona merah dalam pekan ini, empat di antaranya dari Provinsi Bali, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Buleleng. Dua daerah juga berasal dari Kalimantan Selatan yakni Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Selanjutnya dua daerah di Sumatera Utara, yakni Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan. Lalu masing-masing ibukota dari Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan, yakni Kota Palangkaraya dan Kota Palembang.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Reisa Broto Asmoro menegaskan masa interval alias jarak waktu antara suntikan dosis vaksin covid-19 pertama dengan suntikan kedua vaksin asal perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca, adalah 12 minggu.
Sementara untuk interval vaksin asal perusahaan China, Sinovac, untuk saat ini disamaratakan untuk warga lanjut usia (lansia) maupun non-lansia menjadi 28 hari. Sebelumnya interval bagi non-lansia hanya berjarak 14 hari.
Kementerian Kesehatan mencatat 5.420.003 orang sudah mendapat dua dosis vaksin Covid-19. Artinya, baru 2,98 persen dari target sasaran vaksinasi yang mendapat dosis lengkap. Sementara itu, 10.352.495 orang lainnya telah menerima suntikan dosis pertama vaksin.
Data itu merupakan perkembangan laju vaksinasi Covid-19 di Indonesia per Selasa (13/4) pukul 12.00 WIB. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menetapkan sejumlah vaksin harus diberikan sebanyak dua dosis per orang.
Pemerintah memulai program vaksinasi sejak 13 Januari lalu dengan menyasar 181.554.465 orang. Jumlah 60-70 persen dari total penduduk yang divaksin itu diharapkan bisa mencapai target herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap Virus Corona.
Data harian yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari ini Selasa (13/4) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 5.702 orang pada hari ini.
Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 6.349 kasus, dan kasus meninggal 126 kasus baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 1.577.526 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 1.426.145 orang dinyatakan pulih, 108.599 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 42.782 lainnya meninggal dunia.
(khr/ain)