TP3 Serahkan Bukti Kasus Laskar FPI ke Jokowi Sebelum Lebaran

CNN Indonesia
Jumat, 16 Apr 2021 12:53 WIB
TP3 akan menyerahkan bukti-bukti kasus laskar FPI ke Presiden Jokowi sebelum Lebaran. (Foto: Muchlis - Biro Pers)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar Front Pembela Islam (FPI), Abdullah Hehamahua mengatakan pihaknya akan menyerahkan bukti-bukti pelanggaran HAM berat penembakan enam laskar FPI ke Presiden Jokowi sebelum lebaran Idulfitri 1442 Hijriah.

"Kita targetkan sebelum Lebaran bisa diserahkan ke Pak Jokowi, Mabes Polri, Jaksa Agung, Komnas HAM dan lain-lain yang terkait," kata Abdullah kepada CNNIndonesia.com, Jumat (16/4).

Abdullah menjelaskan, sejumlah bukti itu akan diserahkan dalam bentuk dokumen 'buku putih soal penembakan enam laskar FPI. Penyusunan itu, kata dia, sempat tertunda beberapa waktu lalu karena banyak bukti dan data-data baru yang ditemukan terkait kasus tersebut.

Ia pun menargetkan pekan depan buku putih itu sudah bisa masuk ke percetakan untuk segera di cetak.

"Mudah-mudahan sebelum Lebaran bisa terbit karena harus masuk percetakan, masuk percetakan 10 hari," kata dia.

Lebih lanjut, Abdullah mengungkapkan salah satu isi buku putih itu akan memuat terperinci mengenai peristiwa penembakan tersebut. Mulai dari pengawalan hingga penembakan laskar khusus eks pemimpin FPI Rizieq Shihab oleh kepolisian.

Menurutnya, tewasnya enam laskar tersebut sebagai bentuk pelanggaran pidana HAM berat yang harus diselesaikan secara komprehensif.

"Kan sekarang dianggap pidana biasa. Maka ketika Komnas HAM, polisi anggap pelanggaran HAM biasa ini persoalan serius buat TP3," kata Abdullah.

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan Presiden Joko Widodo sempat meminta bukti dugaan pelanggaran HAM terkait kasus kematian laskar FPI kepada TP3 pada awal Maret 2021 lalu.

Permintaan tersebut dikatakan Mahfud usai Presiden Joko Widodo bertemu tujuh anggota TP3. Jokowi, kata Mahfud, tidak ingin kasus kematian tersebut hanya berdasarkan keyakinan, bukan bukti yang komprehensif.

(rzr/pris)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK