Jubir Jokowi Respons Isu Nadiem Kena Reshuffle Kabinet

CNN Indonesia
Sabtu, 17 Apr 2021 01:46 WIB
Juru bicara Fadjroel Rachman angkat suara ihwal isu Mendikbud bakal diganti dalam kocok ulang kabinet berikutnya.
Isu yang beredar menyebutkan bahwa Mendikbud Nadiem Makarim bakal diganti (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, merespons kabar di publik soal Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim terimbas kocok ulang atau reshuffle dalam waktu dekat.

Fadjroel mengaku tak bisa membeberkan informasi tersebut ke publik. Dia beralasan staf khusus tak boleh melangkahi presiden dalam mengumumkan kebijakan ini.

"Apakah tetap Pak Nadiem atau ada yang lain? Yang tahu hanya Presiden Joko Widodo dan Allah SWT," kata Fadjroel dalam video di akun Instagram resmi @fadjroelrachman, Jumat (16/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia hanya bisa memastikan akan ada perubahan terkait tiga kementerian. Pertama, pembentukan Kementerian Investasi.

Kedua, peleburan urusan riset dan teknologi ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Lalu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan berdiri sebagai lembaga sendiri.

Fadjroel menyampaikan tak tahu pasti kapan Jokowi akan meresmikan perubahan itu. Namun, ia memastikan Jokowi akan memilih sosok yang terbaik untuk bangsa.

"Beliau selalu mencari menteri di dalam kabinet, kalau sekarang Kabinet Indonesia Maju, selalu putra-putri terbaik Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, nama Mendikbud Nadiem Makarim jadi sorotan seiring menguatnya isu reshuffle kabinet. Wacana itu menguat usai DPR RI merestui rencana pemerintah mengubah sejumlah nomenklatur kementerian.

[Gambas:Instagram]



Salah satu kementerian yang akan mengalami perubahan nomenklatur adalah Kemendikbud. Kementerian itu akan dilebur dengan Kementerian Riset dan Teknologi.

Nama Nadiem juga jadi perbincangan karena dinilai tak menunjukkan performa yang baik. Nama mantan Bos Gojek itu selalu dibicarakan saat ada kabar reshuffle kabinet.

"Mas Nadiem perlu dievaluasi karena, pertama, Mendikbud belum menunjukkan kerja yang diharapakan untuk memperbaiki pendidikan. Bahkan, kedua, belum ditemukan terobosan dalam melakukan pendidikan masa pandemi," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto via pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (15/4).

(dhf/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER