Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira menyatakan tidak ada urgensi untuk mengganti Nadiem Makarim dari jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada reshuffle kabinet.
"Saya tidak melihat urgensi dan relevansi untuk reshuffle Nadiem," kata Andreas kepada wartawan, Kamis (15/4).
Dia menerangkan bahwa sebenarnya reshuffle atau perombakan kabinet kali ini tidak ada kaitan dengan kinerja Nadiem sebagai Mendikbud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andreas mengatakan perombakan kabinet saat ini berkaitan dengan penggabungan Kemenristek ke Kemdikbud dan pembentukan Kementerian Investasi. Menurutnya, hal terkait riset dan teknologi terapan akan berada di bawah koordinasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sementara riset terkait pendidikan oleh perguruan tinggi ada di bawah koordinasi Kemendikbud.
"Justru, Nadiem akan diberi tanggung jawab tambahan yaitu mengoordinasi riset pendidikan," ucapnya.
Andreas melihat kinerja Nadiem selama ini bagus. Bahkan, menurutnya, Nadiem sedang mempersiapkan terobosan-terobosan dalam dunia pendidikan lewat sejumlah programnya.
"Dengan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka dan peningkatan status guru-guru honorer," tutur Andreas.
Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut Jokowi akan melantik menteri baru di posisi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek).
Ngabalin juga menyampaikan akan ada menteri baru untuk jabatan Menteri Investasi. Menurutnya, menteri itu akan merangkap jabatan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Presiden Insyaallah akan melantik menteri baru Menteri Dikbud/Ristek, Menteri Investasi/Kepala BKPM," kata Ngabalin lewat akun Twitter @AliNgabalinNew, Rabu (14/4), setelah dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
Ngabalin menjelaskan pelantikan dua nama menteri baru itu menyusul perubahan kementerian. Perubahan nomenklatur kementerian itu telah disepakati pemerintah dan DPR pekan lalu.
Meski begitu, Ngabalin mengaku belum tahu apakah dua menteri yang menjabat saat ini, Nadiem Makarim dan Bahlil Lahadalia terimbas reshuffle kabinet.
(mts/pmg)