Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut menemui Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Senin (19/4).
Yaqut, yang merupakan Ketua DPP PKB bidang Pertahanan dan Keamanan, itu menepis isu penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa PKB untuk melengserkan Muhaimin Iskandar dari jabatan Ketua Umum PKB.
Gus Yaqut memastikan bahwa PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin solid dan tidak ada masalah apapun di internalnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita enggak ngerti siapa itu yang ngomong. Dan yang jelas saya ini ke sini (ke kantor DPP PKB) kan berarti solid kan, enggak ada apa. Ini kan menunjukkan kalau PKB ini tidak ada apa-apa," kata Gus Yaqut dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (19/4).
Ia pun mempertanyakan nama kader PKB yang mendorong penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa PKB. Menurutnya, status kader yang mendorong atau mengembuskan isu Muktamar Luar Biasa PKB itu harus dicek lebih dahulu.
"Siapa yang dorong? Kader yang mana? Kan harus dicek dulu. DPC, DPC mana? Benar enggak itu DPC, jangan-jangan DPC-DPCan, jangan-jangan DPC yang dibikin. Ya kan?" ucap mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu.
Lebih lanjut Gus Yaqut menegaskan, informasi yang beredar terkait Muktamar Luar Biasa PKB itu tak dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan, ia mengaku sudah berkomunikasi dengan salah satu nama yang diduga memantik isu tersebut, Ketua DPC PKB Karawang Ahmad Zamakhsyari.
"Saya tidak tahu itu suara dari mana, dan saya sudah tanya si Ahmad, siapa itu, saya kenalnya Jimmy sih, bukan Ahmad. Dan dia mengklarifikasi, dia enggak pernah bicara itu," kata Gus Yaqut.
Ia pun menegaskan PKB di bawah pimpinan Cak Imin justru mampu menorehkan prestasi yang cukup baik selama ini, baik dalam perolehan kursi parlemen maupun pemerintahan. Berangkat dari itu, Gus Yaqut mengaku geram melihat segelintir pihak justru mencoba mengganggu soliditas PKB.
"Ngarang saja, PKB ini partai paling solid dunia akhirat lho. Saya ngobrol dengan Cak Imin biasa saja. Ini yang publik tidak tahu, kok tiba-tiba dikesankan seolah-olah saya ini ada masalah atau sedang membuat masalah, enggak ada, wong PKB kompak. Coba sampean cek," tutur dia.
Wacana para mantan ketua PKB di sejumlah daerah menggelar Muktamar Luar Biasa PKB untuk menggantikan Cak Imin mencuat dalam beberapa waktu terakhir. Mereka menilai selama ini Cak Imin banyak melanggar AD/ART PKB.
Selain itu, DPP PKB belakangan ini juga dinilai serampangan menunjuk Ketua dan para pengurus DPW hingga DPC.
Bahkan, Juru Bicara Yenny Wahid, Imron Rosyadi Hamid menilai kondisi PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin menunjukkan watak oligarkis dan sarat nepotisme.
Hal itu ia katakan untuk merespons dinamika rencana Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB yang diinisiasi para mantan pengurus daerah PKB.
"Mbak Yenny sudah mendengar berita-berita menyangkut dinamika internal PKB pasca dilangsungkannya Muscab serentak Tahun 2021 yang menimbulkan ketidakpuasan pengurus daerah," kata Imron dalam keterangan tertulisnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (15/4).
"Dalam pandangan kami, PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar semakin menunjukkan watak oligarkis dan nepotisme yang tidak sehat bagi pengembangan demokrasi," lanjutnya.
![]() |
Imron lantas mengetuk kesadaran semua pihak, termasuk internal DPP PKB sendiri untuk mengingatkan Cak Imin agar kembali pada semangat dan sejarah berdirinya PKB.
Dia juga menyingung masa lalu Cak Imin saat memperlakukan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dalam konflik PKB silam, masih terus diingat warga NU.
"Gus Dur tidak sekadar Pendiri PKB, tetapi juga cucu Hadratus Syech Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama yang seharusnya tidak diperlakukan seperti itu," kata dia.
(mts/arh)