KSAD Resmikan Tahanan Militer Rp100 Miliar Kapasitas 83 Orang

CNN Indonesia
Selasa, 20 Apr 2021 21:42 WIB
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa meresmikan Smart Instalasi Tahanan Militer berkapasitas 83 orang di Markas Pomdam Jaya, Jalan Guntur, Jakarta Selatan.
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa meresmikan Smart Instalasi Tahanan Militer di Markas Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) yang berlokasi di Jalan Guntur, Jakarta Selatan.

Instalasi tahanan ini, kata Andika, meski hanya bisa menampung 83 orang tahanan militer tetapi dalam pembangunannya telah menghabiskan dana sekitar Rp100 miliar dari anggaran TNI di 2020.

"Jadi fasilitas yang pertama ini walaupun hanya 1500-an meter persegi untuk luas bangunan, dan hanya bisa menampung 83 orang binaan atau prajurit binaan, tapi minimal kita sudah mulai," kata Andika dalam konferensi pers yang digelar di Pomdam Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (20/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andika menjelaskan, instalasi tahanan yang dibangun di dalam area Pomdam Jaya ini telah dilengkapi dengan berbagai teknologi terkini. Menurutnya, rumah tahanan ini berbasis ICT atau Information, Communication and technology.

Dia pun menjamin, tempat ini telah diintegrasi dengan teknologi dan diklaim aman untuk para tahanan sebab semua yang ada di dalam tahanan pun telah diprogram sedemikian rupa.

"Jadi tidak lagi misalnya manual penguncian, kemudian nyala lampu, dan semuanya. Jadi semua sudah diprogram secara elektronik sehingga bisa otomatis," kata dia.

Selain berbasis teknologi, instalasi tahanan ini juga diklaim lebih manusiawi lantaran tak mungkin terjadi bullying di dalam tahanan di antara para warga binaan. Sebab kata dia, segala bentuk gerakan akan dianalisis bahkan hasilnya pun bisa langsung terpantau oleh para penjaga.

"Jadi sudah otomatis. Jadi kami dengan bangga memulai operasional dan memang kita harus makin maju," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Andika juga berharap instalasi tahanan smart atau berbasis teknologi lainnya bisa dibangun di markas tahanan militer lainnya.

"Kami berusaha untuk menambah untuk tahun ini dan pertimbangan kami ditempatkan di wilayah-wilayah yang cukup padat untuk populasi Prajurit Angkatan Daratnya. Jadi prioritas adalah di Jawa setelah di Jakarta nanti kita pertimbangkan apakah di Jawa Timur atau di Jawa Barat," kata Andika.

(tst/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER