TNI Akui Tak Punya Kapal Penyelamat untuk Angkut Kapal Selam

CNN Indonesia
Kamis, 22 Apr 2021 12:56 WIB
TNI AU menyebut bantuan negara lain dalam misi pencarian KRI Nanggala, salah satunya karena TNI tak punya kapal penyelamat kapal selam.
KRI Nanggala 402. (APPhoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengakui Angkatan Laut Indonesia memang tidak memiliki alat atau kapal rescue untuk mengangkut kapal selam yang tenggelam atau mengalami kendala teknis saat beroperasi di perairan.

Pernyataannya merespons bantuan pencarian dan penyelamat dari sejumlah negara terhadap KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan Bali pada Rabu (21/4) pagi kemarin.

"(Alat angkut kapal selam) enggak punya kita," kata Julius saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com melalui telepon, Kamis (22/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga mengakui hal inilah yang membuat pihaknya langsung mengirim distres atau permintaan bantuan ke International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) saat KRI Nanggala 402 hilang kontak dan belum ditemukan lebih dari 24 jam.

"Ini kita kirim distres ke ISMERLO, langsung direspon Singapura dan Australia (mau mengirim bantuan)," katanya.

Selain itu Julius juga mengaku permintaan bantuan ke negara tetangga melalui ISMERLO ini memang didasari kebutuhan yang mendesak untuk menyelamatkan 53 kru yang terjebak di dalam kapal.

Lagi pula kata dia, meminta bantuan memang telah menjadi SOP untuk negara pengguna kapal selam yang telah bergabung dengan ISMERLO.

"Ini memang SOP. Dan (kebutuhan mendesak) iya," kata dia.

Satu dari lima kapal selam milik TNI AL, KRI Nanggala dengan nomor lambung 402 hilang kontak sesaat sebelum menembakan rudal nomor delapan di perairan Bali. Kapal mengangkut 53 kru yang terdiri dari Asintel, ABK dan satu komandan kapal.

Kapal diduga tenggelam hingga kedalaman 600-700 meter di wilayah perairan Bali. Kapal juga diprediksi mengalami keretakan hingga menyebabkan kebocoran BBM.

(tst/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER