Istri Jason Tuding Perawat RS Lalai Tangani Anak

CNN Indonesia
Sabtu, 24 Apr 2021 04:40 WIB
Istri tersangka penganiaya perawat RS di Palembang buka suara terkait kasus dugaan pemukulan yang menyeret sang suami.
Melisa, istri tersangka penganiaya perawat RS Siloam Jason Tjakrawinata angkat bicara mengenai penyebab peristiwa dugaan pemukulan tersebut terjadi. (CNN Indonesia/Hafidz Trijatnika)
Palembang, CNN Indonesia --

Melisa, istri tersangka penganiaya perawat RS Siloam Jason Tjakrawinata angkat bicara mengenai penyebab peristiwa dugaan pemukulan tersebut terjadi.

Melisa menyesalkan informasi yang berkembang di masyarakat. Menurutnya, terjadi ketimpangan pemberitaan mengenai kasus yang menjerat sang suami.

"Saya tidak membenarkan penganiayaan yang dilakukan suami saya. Itu sama sekali tidak benar, itu di luar kontrol emosi. Tapi suster ini juga dipertanyakan kenapa dia bisa lalai seperti itu menangani pasien," kata Melisa dalam acara Rosi Kompas TV, Kamis (22/4) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melisa menceritakan penyebab suaminya emosi saat itu. Ia menyebut awalnya perawat Christina Ramauli hendak mencabut infus di tangan anaknya. Namun, perawat tersebut dinilai kasar terhadap sang anak.

Selain itu, kata Melisa, perawat hanya menyuruh menekan darah yang keluar dari bekas infus tersebut dengan tisu toilet. Anaknya tak diberi kapas dan alkohol.

"Saat itu saya tidak bisa terucap kata-kata lagi, saya hanya nurut tekan pakai tisu," ujarnya.

Tanpa disadari Melisa, darah anaknya tersebut mengalir deras, bahkan menetes ke baju, lantai, dan ranjang. Melisa mulai panik.

Menurutnya, Christina masih ada di dekatnya. Namun, yang bersangkutan tak melakukan apapun dan menyebut hal tersebut merupakan peristiwa biasa.

Dia bilang ibu sih tadi langsung digendong. Saya mikir jadinya kok perawatnya kayak gini, cuma kasih saya tisu kamar mandi, suruh saya tekan-tekan lagi. Ya panik saya bu, anak saya sudah berdarah-darah," ujarnya.

Hingga akhirnya Melisa berlari keluar dari kamar masih dalam kondisi menggendong anaknya meminta bantuan dari perawat lain.

Anak Melisa kemudian ditangani langsung oleh kepala perawat dengan memberi kapas beralkohol dan diplester untuk menghentikan pendarahan.

"Saat itu yang minta maaf hanya kepala perawatnya saja, dia bilang minta maaf atas kelalaian ini, dia bilang begitu. Saya tunggu perawat itu gimana, apa menanyakan kondisi anak saya, sama sekali enggak datang setelah kejadian itu," katanya.

Usai kejadian tersebut Melisa akhirnya menelepon suaminya Jason untuk mengabarkan kondisi anaknya tersebut.

Hingga akhirnya Jason datang ke rumah sakit dan meminta untuk ditemui dengan perawat Christina. Saat diceritakan mengenai infus yang dicabut dari tangan anaknya hingga berdarah-darah, Melisa mengungkapkan Jason belum marah.

Namun emosi Jason meledak saat Christina mengatakan tidak merasa bersalah atas kejadian tersebut.

"Korban itu akhirnya dipanggil untuk ditemui. Saya cuma dengar suami saya nanya, 'Suster, suster merasa bersalah enggak sama anak saya?' Suster itu jawab 'saya tidak merasa bersalah'. Nah itu yang saya dengar waktu itu, langsung keributan terjadi," kata Melisa.

Melisa mengaku tidak melihat dugaan penganiayaan tersebut. Meskipun demikian, ia mengakui perbuatan sang suami salah. Namun, Melisa meminta RS Siloam mengevaluasi perawat yang diduga mengabaikan keselamatan pasien.

"Tolong dikoreksi dari Siloam untuk suster ini, supaya ada pelajaran jangan sampai terjadi ke depannya ke pasien lain," ujarnya.

Kekerasan yang dialami Christina Ramauli S (28) mencuat setelah video kekerasan yang dialaminya diunggah oleh akun instagram @perawat_peduli_palembang hingga viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 35 detik tersebut, Jason yang mengenakan topi putih dan kaos merah terlihat menjambak Christina yang baru saja dibantu berdiri dari posisi duduk oleh rekannya. Tampak petugas keamanan dan pengunjung rumah sakit melerai dan mencegah Jason untuk kembali menganiaya Christina. Korban pun kemudian berlari meninggalkan Jason untuk menyelamatkan diri.

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (15/4) dan Christina membuat laporan polisi pada Jumat (16/4) ke Polrestabes Palembang. Akibat penganiayaan tersebut, Christina mengalami luka lebam di wajah dan perut.

Pihak RS Siloam Sriwijaya Palembang memastikan korban sudah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai perawat secara optimal dan sesuai standar operasional prosedur (SOP) saat mencabut jarum infus dari tangan anak JT.

Jason pun akhirnya ditangkap di kediamannya Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Jumat (16/4) malam sekitar pukul 21.00. Hingga Sabtu (17/4) pagi, Jason ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh penyidik Polrestabes Palembang. (idz)

(idz/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER