Rangkuman Sepekan: Duka KRI Nanggala 402 hingga Maaf Nadiem

CNN Indonesia
Senin, 26 Apr 2021 06:54 WIB
Pelbagai peristiwa terjadi seminggu belakangan, mulai dari keputusan ihwal vaksin nusantara, duka KRI Nanggala 402 hingga penyidik Robin jadi tersangka.
Warga membawa bunga dan berdoa untuk seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Pulau Bali saat aksi simpatik di Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/2021). (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pelbagai peristiwa, polemik, hingga kabar duka menyelimuti hari-hari pada sepekan belakangan. Dimulai dengan jalan tengah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan, dan TNI AD mengakhiri polemik Vaksin Nusantara, pada awal pekan.

Kemudian juga kabar hilang kontaknya KRI Nanggala-402 pada Rabu (21/4) saat latihan di Perairan Bali, hingga Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Papua Brigjen TNI Putu IGP Dani NK yang tewas dalam baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata--biasa disebut pemerintah dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

CNNIndonesia.com merangkum peristiwa dan informasi yang terjadi selama sepekan ke belakang. Berikut beberapa di antaranya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vaksin Nusantara Sebatas Penelitian

BPOM menyatakan menjalin kesepahaman dalam Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Kesehatan dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) ihwal nasib vaksin Nusantara.

Vaksin yang digagas eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu diputuskan hanya dilakukan guna kepentingan penelitian dan pelayanan. Ini berarti, proses vaksin Nusantara bukan lagi untuk rangkaian uji klinis dimintakan izin edar oleh BPOM melainkan sebatas riset.

"Namanya sekarang penelitian melalui pelayanan, itu istilahnya," tutur Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (19/4).

53 Awak Kapal KRI Nanggala Gugur

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan 53 awak kapal KRI Nanggala-402 dipastikan meninggal dunia, Minggu (25/4). Kepastian itu disampaikan usai tim satgas SAR menemukan beberapa bagian dari kapal selam hingga baju keselamatan awak kapal melalui hasil citra bawah air menggunakan kamera.

"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," tutur Hadi dalam konferensi pers.

Kapal tersebut sebelumnya dinyatakan berstatus subsunk (submarine sunk) atau tenggelam di perairan Bali. Pencarian pun dilakukan intensif oleh tim gabungan sejak dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4) hingga Sabtu (24/4) malam.

Kepala Staf Angkatan Laut (KASL) Laksamana TNI Yugo Margono mengatakan pantauan KRI Rigel mendapati kondisi kapal KRI Nanggala saat ini terbelah menjadi tiga bagian pada kedalaman 838 meter. Dia menegaskan tim berencana mengangkat kapal dari dasar laut agar investigasi dapat segera dilakukan untuk mencari penyebab tenggelamnya kapal.

"Dengan investigasi, kita tak akan ulangi kejadian di masa akan datang," tutur Yugo.

Infografis Kekuatan Pencari Kapal Selam KRI Nanggala-402Infografis Pencarian KRI Nanggala-402. (CNNIndonesia/Basith Subastian)

Polemik Warga Negara India di Indonesia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 12 warga negara India yang masuk ke Indonesia sejak Rabu (21/4) terkonfirmasi positif Covid-19.

"Dari 127 WNA yang sudah dilakukan tes, semua sampai saat ini ada 12 penumpang yang sudah positif," tutur Budi Jumat (23/4).

Diketahui, terdapat 135 warga negara India yang memasuki Indonesia pada melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta dengan menyewa pesawat charter. Menurut Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Jhoni Ginting menjelaskan seluruh penumpang pesawat tersebut sudah memiliki visa yang dikecualikan sehingga diizinkan masuk ke Indonesia oleh pemerintah.

Kejadian ini menuai kritik lantaran kasus Covid-19 di India sedang melonjak. Buntutnya, pemerintah melarang warga atau WNA yang sempat singgah di India masuk Indonesia sejak 25 April. Hingga kini Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta memastikan telah memulangkan 32 WN India.

Penyidik Robin Tersangka hingga Kepala BIN Papua Tewas

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER