Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri bersama Polda Sulawesi Selatan menangkap 43 orang terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulat (JAD) di Kota Makassar, Sulsel, Senin (26/4).
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan mengatakan, puluhan terduga teroris yang ditangkap itu terkait dengan peledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
"Sampai hari ini, Tim Densus bersama Polda Sulsel telah mengamankan dan menangkap 43 orang, 41 orang laki-laki dan dua perempuan," kata Zulpan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka yang diamankan ini, kata Zulpan, merupakan bagian dari jaringan JAD atau kelompok kajian Villa Mutiara yang pada awal tahun lalu Tim Densus 88 telah mengamankan 20 orang.
"Mereka saat ini juga masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Densus 88 di Mapolda Sulsel," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa penyelidikan dan penyidikan kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, pada Minggu 28 Maret lalu akan terus dilakukan hingga semua yang terkait dengan kejadian tersebut ditangkap oleh Tim Densus 88.
"Tentunya kasus ini akan terus berlanjut kepada orang-orang yang terlibat atau terkait dengan aksi tersebut," katanya.
Sebelumnya, Densus 88 telah menangkap seorang pria berinisial H warga Kecamatan Manggala, Kota Makassar, pada Minggu (25/4) kemarin.
Pria tersebut diduga terlibat dengan aksi peledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Dari puluhan terduga teroris itu, Densus 88 juga menangkap seorang pegawai BUMN Kabupaten Maros pada 19 April lalu. Namun belum diketahui peran pegawai BUMN berinisial N tersebut.
(mir/pris)