Jajaran Polres Bantul tengah memeriksa rekaman kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kala Bandiman (47), pengemudi ojek online (ojol) penerima paket takjil dari seorang perempuan misterius.
Bandiman, diketahui sebelumnya menerima orderan secara manual atau tanpa melalui aplikasi. Ia diminta mengirimkan paket berisi sate dari seorang perempuan tak dikenal yang ditemuinya di salah satu masjid sekitaran Stadion Mandala Krida, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Minggu (25/4) kemarin.
"Untuk CCTV masih kita pelajari untuk mencari perempuan dengan ciri-ciri seperti yang Pak Bandiman sampaikan," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi saat dihubungi, Rabu (28/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang digambarkan oleh Pak Bandiman ini memang seorang wanita, umurnya 20-30 tahun lah," sambungnya.
Lihat juga:Bocah di Bantul Meninggal Keracunan Takjil |
Ngadi menjelaskan, penyelidikan kasus ini telah dilimpahkan ke Polres Bantul dari Polsek Sewon per hari ini. Ia menjelaskan pihaknya belum menemukan sosok perempuan yang dimaksud Bandiman lewat rekaman kamera CCTV.
"Ini masih mencari jalur-jalur yang dimungkinkan untuk perjalanan si pelaku," ungkap Ngadi.
Selain memeriksa rekaman kamera pengawas, pihaknya turut memintai keterangan pria bernama Tomi, warga Kasihan, Bantul. Sosok inilah yang dituju perempuan misterius tadi untuk diberikan paket takjil berupa sate bumbu lewat Bandiman.
Pada saat kejadian, sosok Tomi sedang berada di luar kota. Sementara yang berada di rumah dan sempat bertemu Bandiman saat itu adalah istrinya.
"Pak Tomi secara lisan sudah dimintai keterangan, namun secara tertulis baru kita jadwalkan. Pemanggilan nanti sesuai kebutuhan penyidik, kapan diagendakan untuk pemeriksaan Saudara Tomi," tutur Ngadi.
Pemeriksaan terhadap Tomi bertujuan untuk mencari tahu apakah yang bersangkutan memang memesan paket makanan melalui layanan ojol. Selain itu apakah mengenal sosok 'Hamid dari Pakualaman' yang disebutkan perempuan misterius sebagai sosok pengirim paket.
"Pak Tomi mengaku nggak pernah memesan dan istrinya (dan Tomi) juga nggak kenal sama yang ngirim makanan itu. Akhirnya mereka menolak menerima dan disuruh bawa pulang lagi sama ojolnya. Diberikanlah, akhirnya dibawa pulang untuk buka di rumah sama anak dan istrinya dan terjadilah diduga keracunan makanan itu," paparnya.
Dikatakan Ngadi, saat ini paket takjil berupa sate bumbu masih didalami kandungannya lewat pemeriksaan laboratorium. Hasilnya, masih belum keluar sampai saat ini.
Selain itu, lanjut Ngadi, pihak keluarga Bandiman juga menolak untuk dilakukan autopsi kepada Naba Faiz (8), putra kedua Bandiman yang meninggal tak lama setelah menyantap sate beserta bumbu kiriman si perempuan misterius.
"Untuk sementara ini keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Namun, namanya proses penyidikan kalau memang nanti ada tindak pidana, mungkin nanti bisa dipertimbangkan lagi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Naba Faiz (8), warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, DIY meninggal dunia selepas mengonsumsi sate beserta bumbu yang dibawa oleh ayahnya, Bandiman, Minggu (25/4).
Ayahnya yang berprofesi sebagai pengemudi ojol itu memperoleh makanan dari seseorang yang menolak kiriman makanan tersebut.
(kum/pris)