Seorang bocah di Bantul, DI Yogyakara, tewas karena keracunan takjil akhir pekan lalu.
Bocah berinisial NF (8), warga Salakan, Bangunharjo, Kecamatan Sewon itu meninggal selepas mengonsumsi takjil berupa sate bumbu yang didapatkan ayahnya, Bandiman (36), dari seseorang saat keluar dari sebuah masjid.
Ayah NF yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online (ojol) itu sendiri mengaku memperoleh makanan tersebut dari seseorang yang menolak kiriman makanan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Sewon Kompol Suyanto menuturkan peristiwa ini bermula pada Minggu (25/4) lalu. Kala itu Bandiman baru saja keluar dari sebuah masjid di dekat Stadion Mandala Krida, Semaki, Umbulharjo.
"Sekitar setengah empat (sore) ada yang nyamperin, ketika keluar masjid ada seorang perempuan kemudian minta tolong mengirimkan yang disebutnya sebagai takjil itu ke alamat yang dikasihkan," kata Suyanto saat dihubungi, Senin (26/4).
Perempuan yang tak sempat diidentifikasi wajah maupun namanya tersebut oleh Bandiman lantas menyewa jasa sang ojol untuk mengirimkan barang ke seseorang di daerah Kasihan, Bantul. Perempuan tersebut, kata Suyanto, memakai jasa Bandiman tanpa melalui aplikasi alias manual.
"Karena offline, maka menggunakan tarif jarak, Rp25 ribu tapi dikasih Rp30 ribu. Kemudian dikasih nomor telepon, tapi bilang ketika nanti ditanya ini nanti dari Pak Hamid. Pak Hamid Pakualaman," beber Suyanto.
Tanpa menaruh sedikit pun rasa curiga, Bandiman mengantarkan barang tersebut ke alamat yang dituju. Namun ternyata sosok yang dihubungi tengah berada di luar kota. Sementara di rumah yang dituju cuma ada istri dari sosok yang disebut sebagai penerima paket tersebut.
"Ternyata yang ditelepon alamat yang dituju itu di luar kota. Kemudian tidak kenal juga yang namamya Pak Hamid. Lalu, kan yang ngasih tahu istrinya, di rumah ada istrinya. Udah biar untuk bapaknya aja itu (makanan). Maksudnya pak ojeknya ini," kata Suyanto.
Merasa sudah menjalankan kewajiban dan memang penerima tidak berkenan menerimanya, maka Bandiman pun membawa bingkisan makanan itu pulang untuk disantap sebagai hidangan berbuka puasa bersama istri dan dua anaknya.
Saat tiba di rumah, Bandiman bersama anak pertamanya mencicipi masing-masing satu tusuk sate. Kemudian giliran istrinya, Titik Rini (33) dan Naba Faiz. Keduanya melalap sate tadi dengan bumbu yang memang satu paket kiriman dengan sate tersebut.
"Kalau yang dua pertama tidak pakai bumbu, langsung satenya dimakan. Tidak ada masalah. Nah ini istri sama anak [kedua], merasa pahit. Pahit sekali katanya, muntah-muntah kemudian jatuh," ujar Suyanto.
Segera saja istri dan anak Bandiman itu dilarikan ke RSUD Kota Yogyakarta. Di rumah sakit, NF tak bisa diselamatkan, sementara sang ibu masih mendapatkan perawatan intensif.
Bandiman lalu melaporkan kejadian ini ke Polsek Umbulharjo sesuai wilayah dia menerima paket dari perempuan misterius tadi sebelum kemudian diarahkan membuat laporan ke Polsek Sewon.
"Tapi tadi malam anggota kami juga cek TKP di Umbulharjo," lanjutnya terkait kasus bocah di Bantul keracunan takjil tersebut.
Sementara sate beserta bumbu tadi saat ini diamankan dan dibawa untuk diperiksa apakah mengandung zat berbahaya di dalamnya atau tidak. Apakah benar meninggalnya Naba terkait makanan yang dikonsumsinya tersebut.
"Kami belum bisa menyimpulkan itu (zat berbahaya) dulu. Kita bekerja pada ranah hukim belum menyimpulkan, biar dokter. Tapi kita akan uji dulu. Hari ini sama Pukesmas olah TKP lagi," ujar Suyanto.
Pihaknya juga berencana memintai keterangan lebih lanjut kepada Bandiman. Khususnya mengenai ciri-ciri perempuan pemberi paket. Sejauh ini baru diketahui bahwa sosok itu menaiki sepeda motor tanpa helm.
"Nanti kita dalami, kalau sekarang mungkin bapaknya pas lagi suasana berkabung," ujar Suyanto terkait kasus bocah di Bantul keracunan takjil itu.