Dalih Polisi Amankan Mahasiswa Saat May Day: Ini Hari Buruh
Polda Metro Jaya menjelaskan alasan mengamankan mahasiswa saat demonstrasi Hari Buruh Internasional (May Day) di Jakarta karena mereka bukanlah buruh atau pekerja.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyebut pihaknya tak ingin ada kejadian tak diinginkan saat mahasiswa membaur dengan serikat pekerja.
"Ini bentuk preventif kita, pencegahan kita. Hari ini adalah hari Buruh. Kita cegat mahasiswa gabung dengan buruh," kata Yusri saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (1/5).
Yusri mengklaim serikat buruh meminta kepolisian memisahkan mahasiswa dari barisan. Dia mengatakan serikat buruh yang memperingati May Day pun tak ingin ada provokasi.
Dia menyampaikan buruh ingin memperingati Hari Buruh Internasional dengan damai. Oleh karena itu, klaimnya, polisi memfasilitasi dengan memisahkan mahasiswa dari barisan buruh.
"Saya enggak bilang mahasiswa mau jahat, tapi sama polisi dipisahkan. Itu pun permintaan dari orang buruh," tuturnya.
Yusri menerangkan sebagian mahasiswa melakukan perlawanan saat dipisahkan dari barisan. Oleh karena itu, polisi pun mengambil tindakan dengan membawa mereka ke Mapolda Metro Jaya.
"Kita bukan tangkap, kita amankan. Kalau penangkapan kan pakai surat perintah penangkapan. Emang maling ditangkap?" tuturnya.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa diamankan polisi dalam demonstrasi Hari Buruh Internasional di Jakarta. Mereka diringkus di sejumlah titik.
Sebanyak 15 orang mahasiswa Papua diamankan kepolisian di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Mereka digelandang ke Mapolda Metro Jaya karena tak mengirim surat pemberitahuan ke polisi sebelum aksi.
Lalu ada 30 orang mahasiswa yang diamankan di sekitar Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda. Polisi beralasan para mahasiswa tak mengindahkan protokol kesehatan.
Selain itu, ada 2 orang aktivis Lembaga Pers Mahasiswa Marhaen Universitas Bung Karno yang diamankan polisi. Polisi meringkus kedua reporter saat memisahkan barisan mahasiswa dari rombongan buruh. Mengutip dari fitur instastory akun Instagram LPM Marhaen, dua rekan mereka dan mahasiswa lain itu telah keluar dari pengamanan polisi di Mapolda Metro Jaya sekitar pukul 20.20 WIB, Sabtu malam.
"Terima kasih para pendaming hukum & solidaritas atas segala support dan dukungannya. Pada jam 20.20 kedua reporter LPM Marhaen telah dibebaskan dengan mahasiswa lainnya," demikian kutipan dari instastory LPM Marhaen, @marhaenpress.