Komnas KIPI soal Guru Lumpuh: Kemungkinan Tak Terkait Vaksin

CNN Indonesia
Senin, 03 Mei 2021 12:23 WIB
Komnas KIPI menyatakan seorang guru yang lumpuh kemungkinan besar tak terkait vaksinasi Covid-19. Ilustrasi (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) menyatakan seorang guru di Sukabumi, Jawa Barat, Susan yang lumpuh kemungkinan besar tak terkait dengan vaksinasi. Susan mengalami kelumpuhan usai menerima dosis kedua vaksin Covid-19 Sinovac.

Susan diketahui menderita penyakit Guillain-Barre Syndrome (GBS) setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung selama tiga pekan.

"Kemungkinan besar tidak terkait dengan vaksinasi. Artinya data kita simpan, kita catat, kita masih menerima laporan daerah dan dunia. Kita tentu akan melihat kalau ada kejadian yang sama kemudian kita akan simpulkan," kata Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (3/5).

Hindra mengatakan belum ada cukup bukti kuat untuk menyimpulkan bahwa GBS merupakan efek samping vaksin Covid-19. Sejauh ini baru ada satu kasus KIPI seperti yang dialami Susan di Indonesia.

Menurut Hindra, GBS merupakan penyakit yang terjadi pada sistem imun dan menyerang saraf-saraf tubuh. Menurutnya penyakit ini masuk dalam kategori autoimun.

Ia menyebut Susan mengalami gejala mirip kelumpuhan usai menerima dosis vaksin covid-19 kedua asal perusahaan China, Sinovac. Sementara pada pemberian dosis pertama masih terpantau dalam keadaan baik.

Hindra mengaku pihaknya masih perlu mengumpulkan data-data lain untuk menyimpulkan kasus yang dialami Susan terkait dengan pemberian vaksin Covid-19.

Menurutnya, tak menutup kemungkinan penyakit GBS yang diderita Susan dapat muncul kapan saja, dengan atau tanpa pemberian vaksin virus corona.

"Terus ini bukan terjadi segera setelah vaksin. Jadi masih ada kemungkinan autoimun atau gangguan imun. Jadi masih belum cukup bukti untuk mengaitkan hal ini dengan vaksinasi," ujarnya.

Susan menerima dosis kedua vaksin Sinovac pada Rabu (31/3) lalu. Namun, Susan dilaporkan mengeluh pusing, mual, hingga pandangan buram. Perempuan berusia 31 tahun itu lantas dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhanratu.

Kemudian, Susan dirujuk ke RSHS Bandung. Ia dirawat selama tiga pekan di rumah sakit tersebut. Hindra menyebut kondisi Susan saat ini terpantau dalam keadaan membaik setelah mengalami kelumpuhan.

"Bu Guru sudah membaik, mudah-mudahan kita berdoa dapat 100 persen pulih," pungkasnya.

(khr/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK