Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (3/5). Di lokasi ini, sejak beberapa hari belakangan diketahui terjadi kerumunan pengunjung.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Minggu (2/5) kemarin mengungkapkan, data hari itu saja menunjukkan pengunjung mencapai 100 ribu orang. Sementara sehari sebelumnya atau pada Sabtu (1/5) melonjak lebih dua kali lipat dari yang biasanya 35 ribuan menjadi sekitar 87 ribu orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi mengantisipasi penumpukan orang maka rekayasa lalu lintas pun ditempuh. Pantauan CNNIndonesia.com, arus kendaraan dari arah KS Tubun yang hendak menuju Jalan Kebon Jati dialihkan lurus menuju Jalan Jati Baru Raya.
Dengan begitu, kendaraan tidak bisa langsung melintas di depan Pasar Tanah Abang Blok G.
Penutupan dilakukan sejak pagi hingga sore hari, atau saat waktu operasional pasar berakhir. Dari pantauan, akibat penutupan tersebut, banyak pengunjung yang memarkir kendaraan di lokasi yang jauh dari lokasi.
![]() |
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan penutupan dilakukan bertujuan agar tidak semua kendaraan langsung mengarah ke Pasar Tanah Abang.
Namun meski ditutup, kata dia, kendaraan umum masih bisa melintasi jalan tersebut.
"Untuk kendaraan umum angkutan umum tetap. Kendaraan pribadi saja yang dilakukan rekayasa lalu lintas," kata Syafrin saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/5).
Di tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak, kerumunan pengunjung beberapa waktu terakhir terjadi di Pasar Tanah Abang. Pada Minggu (2/5) hingga sore, diperkirakan sekitar 100 ribu pengunjung memadati pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Sejumlah langkah pun diambil Pemprov DKI demi mencegah kejadian serupa terulang, di antaranya menerapkan sistem buka-tutup pasar hingga berkoordinasi dengan PT. Kereta Commuter Indonesia terkait penyesuaian jadwal operasional kereta commuter line (KRL) di Stasiun Tanah Abang.