Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta personel TNI/Polri ikut terjun mengontrol kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di setiap titik pintu masuk baik melalui bandara maupun pelabuhan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Langkah itu menurut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo demi mempermudah kontrol pusat terhadap pengawasan buruh migran di daerah.
"Kami dari Satgas telah mendapat perintah Presiden untuk mengoptimalkan peran TNI/Polri. Pak Presiden mengarahkan agar seluruh kepulangan pekerja migran dipercayakan kepada Panglima Kodam di daerah," kata Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat presiden, Senin (3/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, menurut Doni, pelibatan aparat keamanan juga diharapkan mampu menekan pelanggaran yang sempat terjadi belakangan, misalnya kasus WNI dari India yang lolos dari karantina mandiri setibanya di Indonesia.
Doni pun meminta agar setiap Pangdam bekerja sama dengan Kapolda di masing-masing wilayah untuk mengintegrasikan tugas dengan seluruh instansi pusat di daerah. Baik itu Imigrasi, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Dinas Ketenagakerjaan, Kementerian Kesehatan, Bea-Cukai maupun lembaga terkait lain.
Integrasi itu mulai dari pencatatan buruh migran Indonesia, proses karantina wajib, pemeriksaan Covid-19 hingga, perawatan saat buruh migran diketahui terpapar virus corona.
"Semuanya berada pada satu komando sehingga memudahkan kita untuk melakukan kontrol terhadap semua pekerja migran yang kembali ke tanah air," kata Doni.
Lebih lanjut, Doni mengungkapkan akan ada proses kepulangan TNI dalam jumlah masif dalam sebulan belakangan. Dia menyebut sedikitnya 24.215 buruh migran Indonesia diketahui telah putus kontrak kerja pada April 2021. Selain itu 25.467 buruh migran Indonesia selesai kontrak kerja pada Mei 2021.
Lima negara yang akan memulangkan buruh migran Indonesia terbanyak antara lain Malaysia, Taiwan, Hong Kong, Singapura dan Saudi Arabia.
Adapun lima daerah di Indonesia dengan kepulangan buruh migran terbanyak adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Utara.