Polisi soal Kunci Kasus Sate Beracun: Warung Buka Siang Hari

CNN Indonesia
Senin, 03 Mei 2021 22:01 WIB
Kunci dalam penangkapan pelaku kasus sate beracun yang rapih dalam menyiapkan skenario adalah penemuan penjual sate.
Polisi membeberkan kunci pengungkapan kasus sate beracun. (Foto: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Polisi membeberkan ada setidaknya dua petunjuk kunci dalam mengungkap kasus sate beracun di Bantul, DI Yogyakarta, yang hingga merenggut nyawa seorang bocah, Minggu (24/5).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria menerangkan petunjuk pertama adalah warung sate yang buka pada siang hari.

Pasalnya, dikatakan Burkan, pada pukul 15.30 WIB sate tersebut sudah berpindah tangan ke Bandiman, seorang pengemudi ojol sekaligus ayah Naba Faiz (10) yang menjadi korban dalam kasus ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tersangka kasus ini, NA (25), warga asli Majalengka, Jawa Barat diketahui bertemu dan menyerahkan paket yang dialamatkan kepada Tomi, warga Kasihan, Bantul, kepada Bandiman di salah satu masjid sekitar Stadion Mandala Krida, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, pekan lalu.

"Warung sate buka siang hari kan spesifik. Pukul 15.30 sate di tangan dia (NA). Artinya dia beli sebelumnya dan artinya di lokasi penyerahan itu sate yang buka siang hari," kata Burkan di Mapolres Bantul, Senin (3/5).

Petunjuk kedua tak lain adalah kemasan dari sate itu sendiri. Yakni berupa daun pisang dilapisi kertas minyak pada bagian luarnya.

"Kita nyari satu-satu model [kemasan sate] seperti itu di sekitar Umbulharjo," beber Burkan.

Proses ini bagaimanapun turut didukung keterangan para saksi yang dinilai akurat. Termasuk informasi mengenai ciri-ciri NA sebagaimana disampaikan Bandiman kepada petugas.

"Keterangan saksi akurasi cukup bagus. Keterangan dari ojolnya cukup detail. Memang ada beberapa CCTV kita ambil dari titik, bisa kepastian bahwa ini orang yang terlibat," ujarnya.

Tersangka NA sendiri akhirnya berhasil ditangkap di kediamannya, Potorono, Banguntapan, Bantul, Jumat (30/4) lalu dengan tanpa perlawanan. Dia pun saat diinterogasi mengakui seluruh perbuatannya.

Menurut Burkan, tersangka memang sengaja melakukan pemesanan jasa layanan pengiriman barang secara manual atau tanpa aplikasi agar tak mudah terlacak.

"[Pemesanan jasa] direncanakan proses, dia berganti motor, dia yang tidak biasanya berjilab hari itu berjilbab. Membuang jaket yang dipersiapkan. Sampai sekarang belum ketemu, pengakuan [dibuang] di tempat sampah," imbuh Burkan.

Dalam upaya memintai keterangan terhadap bersangkutan juga bukan perkara mudah, menurut Burkan.

"Ini (NA) introvert banget, tidak semudah yang Anda bayangkan. Awalnya saya mengira sesimpel itu tapi agak tertutup ini. Tidak berkelit, tapi tidak mau terbuka. Saya meminta dia untuk cukup tenang menceritakan peristiwanya seperti apa," urai Burkan.

"Dia mau mengakui. Sebenarnya tidak tenang, kegelisahan cukup luar biasa. Kenapa harus ada korban orang lain. Ya adalah omongan sepintas seperti tertekan. Dia goyah juga ketika viral di media," pungkasnya.

Infografis deret kasus pembunuhan satu keluargaInfografis deret kasus pembunuhan satu keluarga. (Foto: CNN Indonesia/Fajrian)

Sebelumnya diberitakan, jajaran Polres Bantul menangkap NA (25), warga asli Majalengka, Jawa Barat di kediamannya, Potorono, Banguntapan, Bantul, Jumat (30/4) kemarin.

Sosok NA diduga menjadi pihak yang bertanggungjawab atas kasus kematian Naba Faiz, warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Minggu (24/4) silam. Naba meninggal usai menyantap sate beracun yang dititipkan NA kepada Bandiman (47), seorang pengemudi ojek online (ojol) yang merupakan ayah Naba.

Bandiman mendapatkan paket tersebut usai penerimanya menolak lantaran tidak merasa memesan dan mengenali sosok pengirimnya.

Berdasarkan penyidikan sementara, petugas menduga Naba menjadi korban salah sasaran. Lantaran NA sebenarnya berniat mengirimkan paket sate beracun tersebut kepada Tomi, warga Kasihan, Bantul yang merupakan anggota Sat Reskrim Polresta Yogyakarta, melalui Bandiman.

(kum/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER