Perempuan Kasus Sate Beracun Bantul Cuma Niat Bikin Mencret

CNN Indonesia
Senin, 03 Mei 2021 17:08 WIB
NA (25), perempuan asal Majalengka, mengaku diberi saran oleh temannya untuk meracuni makanan mantan kekasihnya agar terkena mencret dan diare.
NA (25), perempuan asal Majalengka, mengaku diberi saran oleh temannya untuk meracuni makanan terhadap mantan kekasihnya agar terkena mencret dan diare. Foto: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko
Yogyakarta, CNN Indonesia --

NA (25), tersangka kasus sate beracun disebut tak berniat menghabisi nyawa Tomi maupun Naba Faiz (10).

Menurut Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, NA hanya berniat memberi pelajaran terhadap Tomi yang disebut sudah menyakiti hatinya.

"Pengakuan sementara hanya untuk memberi pelajaran, dampaknya hanya mules, mencret saja. Tapi masih perlu kita pastikan lagi (kebenarannya)," ujar Ngadi saat dihubungi, Senin (3/5) sore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengakuan NA tersebut, menurut Ngadi, diperoleh dari sosok R. Salah seorang rekan sekaligus pelanggan salon tersangka.

Ngadi juga berujar, sosok R inilah yang disebut menyarankan tersangka NA untuk mencampur bumbu sate dengan kalium sianida atau KCN.

"Pengakuan mbak NA seperti itu, tapi harus kita buktikan dulu," kata Ngadi.

Pihaknya juga masih butuh memastikan apakah NA dan R ini benar-benar tidak mengetahui dampak KCN jika masuk ke tubuh manusia.

"Pengakuan NA itu hanya R mengatakan dampaknya hanya mules mencret saja, tapi kan faktanya berbeda," ungkapnya.

Pasalnya, dalam jejak pemesanan barang belanja online, NA diketahui memesan sodium sianida. Meski, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kandungan tercampur dalam bumbu sate adalah kalium sianida.

"Takaran baru kita dalami jumlahnya berapa, pengakuan NA (kalium sianida) hanya satu sendok. Bentuknya semacam bubuk kristal," urainya.

Dengan temuan baru tersebut, lanjut Ngadi, maka tak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah ke depannya.

"Kemungkinan bisa, kita harus pastikan dulu. Karena R ini handphone-nya sudah mati, jadi enggak bisa dihubungi lagi," pungkasnya.

NA (25), warga asli Majalengka, Jawa Barat ditangkap di kediamannya, Potorono, Banguntapan, Bantul, Jumat (30/4) kemarin.

Sosok NA diduga menjadi pihak yang bertanggungjawab atas kasus kematian Naba Faiz, warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Minggu (24/4) silam. Naba meninggal usai menyantap sate beracun yang dititipkan NA kepada Bandiman (47), seorang pengemudi ojek online (ojol) yang merupakan ayah Naba.

Bandiman mendapatkan paket tersebut usai penerima menolak lantaran tidak merasa memesan dan mengenali sosok pengirimnya.

Berdasarkan penyidikan sementara, petugas menduga Naba menjadi korban salah sasaran. Lantaran NA sebenarnya berniat mengirimkan paket sate beracun tersebut kepada Tomi melalui Bandiman.

Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy sementara menyebut tindakan NA dipicu rasa sakit hati kepada Tomi.

"Motifnya adalah sakit hati, karena ternyata si target (Tomi) ini menikah dengan orang lain, tidak dengan dirinya (NA)," kata Burkan saat sesi konferensi pers di Mapolres Bantul, Bantul, Senin (3/5).

Dikatakan Burkan, baik Tomi dan NA sebelum ini memang dahulu memiliki hubungan. Tepatnya sebelum Tomi menikahi pasangannya.

Namun, Burkan melanjutkan, polisi masih perlu memastikan siapa sebenarnya yang diincar oleh NA untuk melampiaskan rasa sakit hatinya terhadap Tomi.

"Sementara belum bisa disimpulkan, apakah targetnya T (Tomi) atau keluarganya," imbuh Burkan.

Belakangan diketahui sosok Tomi ini merupakan salah seorang anggota di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

(kum/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER