Eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengklaim tak mengenal pemimpin Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) Abu Bakr al-Bahgdadi secara pribadi. Ia mengaku hanya mengetahuinya lewat media.
Hal tersebut dikatakannya saat menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim Suparman Nyompa mengenai tokoh ISIS dalam sidang kasus kerumunan, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (3/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Abu Bakr al-Bahgdadi saudara kenal? Tokoh ISIS?" tanya hakim.
Lihat juga:Munarman, Cap Teror FPI dan Baiat ISIS |
"Tak kenal. Saya tahu dari media. Saya tak kenal," timpal Rizieq.
Diketahui, FPI disorot sejumlah pihak lantaran sejumlah simpatisan atau mantan anggotanya diringkus oleh Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri.
Munarman, mantan Sekretaris Umum FPI, pun diringkus lantaran diduga ikut menghadiri baiat kepada ISIS, di beberapa kota, beberapa waktu lalu.
Rizieq melanjutkan pihaknya tak sependapat dengan pemikiran dan paham yang dianut oleh kelompok teroris yang menolak Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
"Ada kelompok-kelompok terduga teroris dan kelompok teroris yang menolak Pancasila, kami tak sependapat dengan mereka. Pancasila harus tetap menjadi dasar negara Indonesia," kata dia.
Dia pun tak setuju apabila dasar negara Pancasila diganti dengan paham lainnya.
"Karena Pancasila adalah peninggalan ulama. Dulu Hasyim Asy'ari pendiri NU, Abdul Kahar Muzakkir dan Agus Salim beliau bertiga dengan ulama-ulama habis-habisan di BPUPKI sehingga tersusun Pancasila yang kita kenal saat ini Pancasila dan UUD 45," sambungnya.
Lebih lanjut, Rizieq menilai bahwa Pancasila merupakan dasar negara. Ia menolak Pancasila hanya sekadar dijadikan sebatas pilar negara Indonesia.
"Pilar itu enggak mendasar. Kami sebut Pancasila dasar negara sesuai amanat konstitusi," dalih Rizieq.
(rzr/arh)