Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyentil pihak-pihak yang membocorkan daftar pegawai KPK tidak lulus tes alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurut Firli, KPK sejak awal tidak pernah membocorkan 75 nama itu ke media massa. Hasil tes disimpan dengan pengamanan cukup ketat dan baru dibuka pada Rabu (5/5) sore tadi.
"Kalau tadi ada yang mengatakan nama-nama yang beredar, silakan tanya, siapa yang menebar nama-nama itu, yang pasti bukan KPK," kata Firli di Gedung KPK, Rabu (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, KPK baru mengumumkan bahwa ada 75 pegawai KPK tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang menjadi bagian dari seleksi ujian ASN sore tadi.
Firli mengatakan hasil tes diterima KPK pada 27 April. Namun, hasil tes itu tetap disegel sampai baru dibuka sore tadi.
"Sejak diterima 27 April tetap dalam segel, disimpan dalam lemari, dan dikunci beberapa kunci pengamanan dan disegel," jelas Firli
"Sampai sore tadi dibuka, disaksikan dengan seluruh petinggi KPK, eselon 1, eselon 2, anggota Dewas lengkap, pimpinan KPK lengkap, dan didokumentasikan oleh kawan-kawan humas," ujarnya menambahkan.
Firli menegaskan KPK juga tidak terlibat dalam penyusunan materi tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Materi TWK, itu bukan materi KPK. Karena tadi disampaikan, yang siapkan materi siapa, penanggung jawabnya siapa, kan jelas tadi,"
"Kami tidak masuk dalam materi," tambahnya.
Diketahui, lebih dari 1.351 pegawai lembaga antirasuah menjalani tes wawasan kebangsaan mulai 18 Maret hingga 9 April 2021. Ujian ini merupakan bagian dari asesmen alih status pegawai KPK menjadi ASN sebagai konsekuensi disahkannya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK.
Sebelum KPK menyampaikan pernyataan resmi, sejumlah media massa menyampaikan informasi mengenai ada 75 pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan. Dari 75 pegawai tersebut, salah satunya penyidik senior, Novel Baswedan.