Adu mulut terjadi antara Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution dalam beberapa pekan terakhir.
Kedua kepala daerah itu saling berbalas sindirian lewat media massa.
Perdebatan pertama dipicu pelanggaran protokol kesehatan di pusat kuliner Kesawan City Walk. Edy menegur Bobby karena dianggap tak mampu menegakkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Medan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih Wali Kota Medan, ikuti benar aturan yang telah kita buat. Karena ini bukan bicara satu per satu, tapi kolektif. Kegiatan yang bisa dibuka harus ditahan dulu," ucap Edy pada Rapat Evaluasi Pelaksanaan PPKM Mikro di Sumatera Utara, Rabu (21/4).
Edy tak ingin kondisi pandemi di Medan menjadi seperti India. Menurutnya, biaya penanganan akan sangat tinggi jika hal itu terjadi.
Pada 8 bulan pertama pandemi saja, Sumut telah menggelontorkan Rp5 miliar untuk menghadapi Covid-19.
Bobby membalas pernyataan itu dengan kunjungan ke Kesawan City Walk pada Minggu (25/4). Bobby memastikan Kesawan menerapkan protokol kesehatan ketat. Ia menyebut jarak antarkios telah diatur dan para pengunjung wajib menerapkan 3M.
"Ekonomi dan kesehatan harus berjalan beriringan," kata menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu lewat akun Instagram @bobbynst.
![]() |
Perseteruan berlanjut pada Kamis (6/5) saat Bobby memprotes kebijakan Edy ihwal karantina Covid-19. Dia merasa tak mendapatkan informasi soal keputusan Pemprov Sumut membuka lima tempat karantina pasien Covid-19 di Medan.
"Ini karantina adanya di Medan dibuat. Untuk di Medan ada beberapa hotel dan beberapa kantor dinas lah kita bilang milik provinsi bukan Kota Medan. Karena ini wilayahnya provinsi, tapi kami meminta agar Kota Medan diberi informasi lebih lanjut," ungkap Bobby, Kamis (5/5).
Edy membantah pernyataan Bobby. Menurutnya, Satgas Penanganan Covid-19 Sumut telah berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk Pemkot Medan.
Mantan Pangkostrad itu minta Bobby lebih aktif melibatkan diri dalam penanganan Covid-19 di Sumut. Dia berkata, penanganan pandemi sudah berjalan satu tahun dan dilakukan secara bersama-sama.
"Kalau tidak tahu, cari tahu. Kalau tidak tahu, tanya Tuhan Yang Maha Tahu," ucap Edy.